JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi warga Lapor Covid-19 menerima 29 laporan sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka sepanjang Juli 2021.
Relawan Lapor Covid-19 Diah Dwi Putri mengatakan, jumlah laporan pembelajaran tatap muka pada Juli merupakan yang tertinggi, bertepatan dengan tahun ajaran baru.
"Laporan keluhan pembukaan sekolah tatap muka mencapai titik tertinggi pada Juli 2021, sebanyak 29 laporan," kata Diah dalam konferensi pers secara daring, Minggu (1/8/2021).
Mayoritas laporan yang diterima atau 52 persen, menyebutkan bahwa telah terjadi pelanggaran protokol kesehatan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Kapan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilaksanakan?
Selain itu, sebanyak 17 persen menyatakan sekolah telah menjadi klaster penularan Covid-19.
"Dari semua laporan itu, 17 persen melaporkan dalam praktik pembelajaran tatap muka sudah menjadi klaster. Dan 52 persen ada pelanggaran protokol kesehatan dalam proses pembelajaran," ujarnya.
Contoh pelanggaran protokol kesehatan yang dilaporkan, misalnya, guru dan siswa tidak menggunakan masker saat proses belajar mengajar.
Selain itu, ada sekolah yang melaksanakan sekolah tatap muka di kelas tanpa jarak sama sekali dengan sirkulasi udara di dalam ruangan yang buruk.
Karena itu, Diah mengatakan, Lapor Covid-19 mendesak pemerintah menunda pembelajaran tatap muka hingga kasus terkendali. Pembelajaran mesti dilakukan secara daring, terutama di daerah dengan tingkat penularan Covid-19 yang tinggi.
Baca juga: Menko PMK Dorong Pembelajaran Tatap Muka di Zona Aman Covid-19
"Yang dimaksud kasus terkendali yaitu positivity rate di bawah 5 persen dalam beberapa minggu sesuai rekomendasi WHO," ucapnya.
Kemudian, Lapor Covid-19 meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mendorong inovasi, penyesuaian, dan perbaikan serta memberikan pedoman pembelajaran daring yang efektif.
Caranya, dengan meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi yang mendukung kegiatan belajar mengajar daring.
"Karena meskipun daring, transfer ilmu sangat penting. Jadi harus dipastikan prosesnya efektif dan maksimal," kata Diah.
Berikutnya, Lapor Covid-19 meminta pemerintah daerah melakukan pemantauan dan pengawasan pada wilayah sekolah.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pembelajaran Tatap Muka di Kota Bogor Ditunda
Pemda harus memberikan sanksi tegas kepada sekolah dan aparat yang melanggar aturan.
"Kita tahu transfer ilmu dan pendidikan sangat penting, tapi untuk saat ini keselamatan anak-anak dan keluarga harus diprioritaskan," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.