JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menilai bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat terbebas dari pandemi sendirian.
Ia menggambarkan bagaimana negara tetangga Indonesia yaitu Singapura sempat membuka pembatasan negaranya.
Namun, hal tersebut justru membuat kasus Covid-19 di Singapura kembali mengalami peningkatan.
"Memang apabila kita lihat tidak ada satu pun negara yang bisa bebas dari pandemi ini sendirian. Kemarin contoh paling baru, ketika Singapura mencoba untuk membuka batas, tapi ternyata kasusnya naik lagi," kata Faldo dalam diskusi virtual Polemik Trijaya bertajuk Ekonomi Politik Pandemi, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: RSUI Buka Lagi Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk 1.000 Orang Sehari, Bisa untuk Anak 12-17 Tahun
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun berpendapat, meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Singapura dikarenakan negara tetangganya belum beres menangani pandemi.
Faldo menyebut negara tetangga Singapura yang dimaksud belum selesai menangani pandemi yaitu Indonesia dan Malaysia.
"Kenapa kasusnya tinggi lagi? Karena Indonesia mungkin belum beres, atau mungkin Malaysia belum beres," ucapnya.
Berkaca pada Singapura itulah, Faldo menilai bahwa pandemi tidak akan selesai jika ada satu negara yang belum bisa melepaskan diri dari wabah.
"Secara, ini gamenya itu no one country solve alone. Jadi enggak bisa. Pak Jokowi bilang tidak ada policy yang based on negara gue," kata Faldo.
Terkait konteks di Indonesia, Faldo berpandangan bahwa tentu pemerintah saat ini tengah berupaya mengatasi agar mampu keluar dari pandemi Covid-19.
Salah satu hal tersebut, menurutnya dilihat dari adanya kebijakan-kebijakan pembatasan yang berjilid-jilid, contohnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Konteks Indonesia, kita mungkin melihat PPKM berjilid-jilid ini kan strategi untuk keluar dari permasalahan ini," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah terus memikirkan kebijakan yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Namun, dalam hal tersebut, pemerintah menurutnya butuh waktu untuk mendiskusikan kebijakan yang seimbang.
"Memang betul pemerintah butuh waktu untuk mendiskusikan dan terus memikirkan strategi yang obyektif, adaptif untuk menang dari pandemi. Kita lihat diperpanjang berhari-hari, ada gas dan rem. Berkali-kali Pak Presiden bilang bahwa kita akan mencari keseimbangan antara nyawa dan tenaga kesehatan," tutur Faldo.