Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Akui Testing dan Tracing di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain

Kompas.com - 30/07/2021, 14:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui, pemeriksaan atau testing Covid-19 di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, kata Budi, jumlah testing di Indonesia di bawah rata-rata negara lain.

"Testing ini merupakan salah satu titik kelemahan kita. Kita vaksinasinya sudah lumayan tetapi testing dan tracing kita masih di bawah rata-rata negara yang baik testingnya," kata Budi, dalam acara yang digelar Universitas Airlangga secara daring, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Luhut: Sekarang Kita Mengerti Teknik Tracing Penting dalam Penanganan Covid-19

Budi meminta, pemerintah daerah untuk meningkatkan testing sesuai kaidah-kaidah epidemiologis.

Sehingga, jika ada warga yang terpapar Covid-19, petugas dapat melakukan pelacakan kontak erat atau tracing lebih cepat.

"Kemudian, bagaimana follow up-nya kalau hasilnya ada yang positif, mana yang ditaruh di rumah sakit, mana yang di isoman, mana yang diisolasi terpusat," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, penanganan Covid-19 tidak hanya bergantung pada vaksinasi, tetapi harus diiringi dengan peningkatan pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) di daerah.

"Vaksinasi baik, benar, tapi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi pandemi, tetap kita harus kuat di testing, lacak dan isolasinya, kita mesti kuat juga protokol kesehatan dan strategi perawatan," pungkasnya.

Baca juga: Komisi IX: Penanganan Pandemi Tak Efektif Tanpa Peningkatan Testing dan Tracing

Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene mengatakan, tanpa ada peningkatan testing dan pelacakan (tracing) di masyarakat, penanganan pandemi Covid-19 tidak akan optimal.

Ia mengatakan, kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat mulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan testing dan tracing yang masif.

"Kami tidak henti-hentinya mengingatkan pemerintah agar peningkatan testing ini sebagai prasyarat agar penanganan pandemi bisa lebih efektif lagi," kata Felly, dikutip dari situs DPR, Jumat (30/7/2021).

"Kita sudah adakan PPKM, PSBB, dan sebagainya, tapi kalau tidak dibarengi dengan testing dan tracing saya kira tidak akan maksimal," tutur dia.

Felly mengatakan, Indonesia hanya melakukan tes kepada 66.807 orang per 1 juta orang.

Angka tersebut jauh di bawah Malaysia yang melakukan tes kepada 417.767 orang per 1 juta orang.

Kemudian, Thailand melakukan tes kepada 116.190 orang per 1 juta orang.

Politisi Partai Nasdem itu menuturkan, pihaknya juga memantau positivity rate harian dan seminggu terakhir, khususnya postivity rate hasil PCR, yang berada di atas angka 40 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com