JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pelaksanaan isolasi terpusat yang dicanangkan Pemprov Bali lebih diefektifkan.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi, Kabupaten, dan Kota di wilayah Bali melalui konferensi video, Kamis (29/7/2021).
Bali saat ini memiliki kebijakan pelaksanaan karantina atau isolasi terpusat untuk menekan angka penularan Covid-19 di wilayah tersebut.
Baca juga: Studi Global: 1 Juta Anak Kehilangan Orangtua karena Covid-19
"Tentang isolasi terpadu supaya lebih diefektifkan ini suatu langkah baik tapi memang perlu lebih diefektifkan,” ujar Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, kebijakan tersebut bisa berjalan optimal asalkan segala sesuatunya dapat lebih efektif pelaksanaannya.
Ma'ruf mendapat laporan bahwa mayoritas penularan Covid-19 di Bali berasal dari klaster rumah tangga.
Dengan demikian, kebijakan isolasi terpusat tersebut dimaksudkan agar para pasien Covid-19 tidak melakukan karantina secara mandiri di rumah yang berpotensi menularkan ke anggota keluarga yang sehat.
Sementara itu, Gubernu Bali Wayan Koster mengatakan, kebijakan karantina terpusat tersebut sudah berlangsung dalam beberapa minggu.
Baca juga: Jokowi: Dulu Kasus Covid-19 Mulai Turun dan Ekonomi Naik, Kemudian Muncul Varian Delta...
"Namun belum optimal bisa menggiring warga yang ada di rumah untuk dikarantina di satu tempat yang kami siapkan," kata dia.
Oleh karena itu pihaknya pun akan menggencarkan pelaksanaan karantina terpusat tersebut lebih optimal lagi.
Tujuannya agar warga lebih patuh mengikuti karantina terpusat dan bersedia pindah dari karantina yang dijalani di rumahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.