Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Masyarakat Harus Siapkan Diri Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Kompas.com - 29/07/2021, 21:55 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, masyarakat harus mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Sebab, katanya, sampai saat ini tidak ada yang bisa memprediksi sampai kapan Covid-19 berakhir.

"Beberapa negara yang sudah buka 'lockdown', kembali lagi melakukan 'lockdown'. Maka sudah sewajarnya kita mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan Covid-19," kata Kasubbid Tracing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Koesmedi Priharto dalam diskusi bertema "Hidup Berdampingan dengan Covid-19: Peran Perangkat Desa Melawan Corona", dikutip dari Antara, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Siap Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Singapura Lakukan 7 Hal Ini

Menurut dia, untuk dapat hidup berdampingan dengan Covid-19, maka masyarakat perlu membangun kehidupan normal baru yang dapat memutus penularan virus. Sebab, Covid-19 menular antarmanusia.

"Ketika perilaku kita tidak bisa mencegah cara penularannya maka angka kasusnya akan naik. Itu harus dipahami oleh masyarakat, jangan semua diserahkan kepada pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah sudah berupaya maksimal menangani pandemi Covid-19. Maka, masyarakat harus bekerja sama dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Naik atau turunnya angka kasus tergantung pada perilaku kita masing-masing. Kalau perilaku kita baik, tentunya akan turun angka kasusnya. Nah, itulah yang harus kita siapkan dari sekarang," katanya.

Koesmedi menegaskan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat maka penularan antarorang ke orang menjadi rendah.

"Kalau itu benar-benar kita pahami protokol itu, maka itu akan bisa kita hadapi untuk berdampingan dengan Covid-19," kata Koesmedi Priharto.

Baca juga: Tanda Pasien Covid-19 Memburuk Saat Isoman Menurut Satgas Covid-19

Dalam kesempatan sama, Bupati Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sunaryanta mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan protokol kesehatan dan mendorong vaksinasi.

"Dua hal ini dikedepankan, karena kalau hanya vaksin saja tapi protokol kesehatan tidak baik, maka akan kembali lagi dan terkena lagi," katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah tingkat kecamatan, kelurahan, RT/RW hingga tokoh masyarakat untuk memberikan pembelajaran atau edukasi soal protokol kesehatan terhadap masyarakat.

"Kita selalu memberikan edukasi ke masyarakat," demikian Sunaryanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Singgung Pernyataan Puan soal Hak Angket Pemilu, Golkar: Yang Usulkan Ternyata Belum Berproses

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com