Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili
Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Di kantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke
Saudara dipilih bukan dilotre
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam, juara he'eh, juara ha ha ha.....
PENGGALAN lirik lagu Surat Buat Wakil Rakyat karya Iwan Fals ini sepertinya akan terus menjadi lagu abadi sepanjang zaman.
Tidak untuk bermaksud untuk melecehkan anggota Dewan yang terhomat, pesan yang disampaikan lagu ini terasa kontekstual dengan setiap “kegaduhan” yang disuarakan dari Senayan – tempat anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berkantor di Jakarta.
Presiden RI keempat Abdurahman Wahid malah lebih nyeleneh menilai DPR sebagai kumpulan anak-anak play group setelah sebelumnya menyebut sebagai anak-anak TK (Taman Kanak-Kanak). Andai Gus Dur masih hidup, bisa jadi akan melontarkan lagi guyonan terbarunya untuk DPR.
Terbaru, anggota DPR yang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19 ringan atau tanpa gejala akan diinapkan di dua hotel bintang 3 di Jakarta selama 7 hari dengan mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari layanan kesehatan hingga kebutuhan sehari-hari dengan biaya ditanggung negara tentunya.
Konkretnya, setiap yang isolasi mandiri di hotel akan dsediakan makan 3 kali sehari, fasilitas laundry, kunjungan rutin dokter, vitamin 3 kali, periksa swab antigen setiap hari serta tes PCR di hari terakhir isolasi.
Tdak hanya anggota DPR, para tenaga ahli dan PNS di lingkungan DPR juga akan mendapakan service yang sama.
Alasan pihak Sekretariat DPR untuk menginapkan anggota DPR di hotel adalah adanya keluhan dan kekhawatiran dari tetangga di perumahan jabatan DPR jika ada penghuni lain yang terkena Covid (Kompas.com, 27/07/2021).
Baca juga: Alasan DPR Sediakan Isolasi Mandiri di Hotel: Isolasi Mandiri di Rumah Jabatan Diprotes Tetangga
Keputusan Sekretariat DPR ini sepertinya sambung-menyambung dengan tuntutan aspirasi anggota DPR lainnya seperti meminta rumah sakit khusus untuk merawat anggota DPR yang terkena Covid serta ruang ICU khusus pula.
Entah pula nanti di kemudian hari, apa ada aspirasi lain dari anggota Dewan yang terhormat soal layanan yang terkait Covid.
Jika semua keistimewaan di atas terus diumbar dan dipertontonkan kepada publik di saat banyak warga masih kesulitan mencari ruang perawatan di rumah sakit, kesulitan mencari tabung oksigen, kepayahan mendapat penanganan penguburan jenazah, kelangkaan obat-obatan serta vitamin, serta sulitnya mencari rezeki karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), entah seperti apa perasaan rakyat menilainya.
Masih pantaskah mereka menyandang nama “wakil rakyat” di saat rakyat yang diwakilinya tengah berkalang nyawa?