Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Bansos Harus Tepat dan Cepat, Sosiolog: Masyarakat Butuh Bantuan

Kompas.com - 20/07/2021, 14:23 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pakar sosiologi bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir, mengingatkan pemerintah agar menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat jika memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Menurut dia, sekitar 40 persen masyarakat Indonesia bekerja di sektor informal sehingga terpaksa tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Jadi masyarakat itu bukan karena tidak mau stay at home, tidak mau berpartisipasi, tetapi karena memang mereka butuh hidup gitu lho, butuh bantuan,” kata Sulfikar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2021).

“Mereka paham resiko tertular tapi dalam kondisi seperti ini ada kondisi-kondisi ekonomi yang akhirnya mendesak mereka untuk tetap beraktivitas,” imbuh dia.

Baca juga: Singgung Minimnya Realisasi Penyaluran Bansos, Jokowi: Padahal Rakyat Butuh Sekali, Mereka Menunggu

Sulfikar menilai, wacana perpanjangan PPKM Darurat harus diiringi dengan pemberian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang rentan secara ekonomi.

Meskipun saat ini pemerintah sudah menyediakan sejumlah bansos selama PPKM Darurat. Namun, ia menilai, bansos yang ada masih belum tersalurkan secara tepat waktu.

Padahal, penyaluran bansos yang cepat dan tepat merupakan hal krusial dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat.

“Tapi memang kemudian kita lihat bansos ini tidak berjalan secepat yang kita inginkan, jadi memang ada kendala-kendala birokratis, administratif,” ucap dia.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga berpandangan PPKM Darurat masih harus diperpanjang mengingat penyebaran kasus Covid-19 masih tinggi.

Baca juga: Bansos Tunai untuk 99.763 KK di Jakarta Tertunda, Ini Penyebabnya

Kendati demikian, perpanjangan itu harus dilakukan dengan sejumlah evaluasi serta pengetatan kebijakan. Termasuk, evaluasi dalam percepatan penyaluran bantuan sosial.

“Jadi overall jawaban saya adalah masih banyak yang harus diperbaiki dan PPKM darurat ini harus dilanjutkan gahkan diperketat bukan diringankan,” ucap dia.

Untuk diketahui, PPKM Darurat Jawa-Bali akan berakhir pada hari ini. Namun, pemerintah masih belum mengumumkan secara resmi terkait nasib kelanjutan kebijakan tersebut.

Sinyal pemerintah untuk memperpanjang PPKM darurat sempat dilontarkan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir sebelumnya mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat hingga akhir Juli.

Baca juga: Begini Kata Ganjar Jika PPKM Darurat Diperpanjang oleh Pemerintah

Namun, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sekaligus Koordinator PPKM darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana perpanjangan PPKM darurat masih didiskusikan pemerintah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com