Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritisi Statement "Covid-19 Terkendali", Pimpinan MPR Minta Pemerintah Perbaiki Gaya Komunikasi Publik

Kompas.com - 17/07/2021, 14:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR Arsul Sani meminta para pejabat pemerintah memperbaiki gaya maupun konten komunikasi publiknya di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Arsul menyoroti ramainya komentar publik yang mempertanyakan, mengkritisi, apa yang ditangkap sebagai ketidakonsistenan konten komunikasi publik dari pejabat pemerintah.

"Misalnya apa yang ada di media terkait statement Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan soal Covid-19 terkendali dan kemudian disusul statement Varian Delta Covid-19 tidak terkendali. Juga soal statement bahwa pemerintah tidak menduga Covid-19 akan naik begitu cepat, tapi belakangan ada statement bahwa pemerintah sudah duga Covid-19 akan naik," kata Arsul dalam keterangannya, Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Mahfud: Darurat Militer yang Dimaksud Pak Muhadjir Itu untuk Mengatasi Darurat Kesehatan

Tak sampai di situ, Arsul juga menyoroti adanya pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy soal darurat militer menghadapi Covid-19.

Menurutnya, meski pernyataan Muhadjir sudah dikoreksi oleh Kantor Staf Kepresidenan (KSP), pernyataan semacam itu harus diperbaiki agar tak terulang kembali ke depannya.

"Agar wibawa pemerintah lebih mudah terjaga, soal komunikasi publik jajaran pemerintahan, terutama konsistensi dan ketepatan kontennya harus diperbaiki," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga mengakui bahwa pemerintah sedang dan terus bekerja mengatasi pandemi Covid-19, meski harapan masyarakat agar pandemi menurun belum terpenuhi.

Menurut dia, di satu sisi, ikhtiar pemerintah tersebut juga tidak boleh dikecilkan.

Baca juga: Kritik Luhut Soal Penanganan Pandemi, Anggota DPR: Pernyataan Beda-beda Bikin Sesat Rakyat

"Namun, di sisi lain, jajaran pemerintahan juga jangan membuka ruang yang mengurangi apresiasi publik terhadap ikhtiar tersebut dengan konten dan gaya komunikasi publik yang tidak konsisten dan tidak pas," tegasnya.

Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, beberapa bulan lalu dirinya juga sudah menyuarakan perlunya jajaran pemerintah tertentu memperbaiki komunikasi publiknya.

Ia melihat, komunikasi publik tersebut sempat membaik. Namun, ketika kurva keterpaparan Covid-19 naik tajam, justru problem gaya dan konten komunikasi publik muncul kembali.

Menurutnya, hal-hal seperti ini muncul karena karakter asli pejabat tertentu yang memang sulit untuk berubah.

"Ini bisa jadi muncul karena karakter asli pejabat tertentu yang sulit berubah, tapi menurutnya kalau urusan komunikasi publik ini tidak mau berubah, ya jangan berharap wibawa pemerintah akan tetap baik," kritik Arsul.

Sebelumnya, pejabat pemerintah terlihat membuat pernyataan terkait pengendalian pandemi Covid-19 yang berbeda-beda.

Berawal dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menampik anggapan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tak terkendali.

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Bisa Turunkan Efikasi Seluruh Jenis Vaksin Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com