JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menyoroti penambahan kasus aktif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Dicky mengatakan, pemerintah harus memiliki skenario untuk meminimalisir risiko penularan virus yang lebih banyak, yaitu dengan memperbanyak tempat isolasi terpusat.
"Misalnya mereka (pasien Covid-19) isolasi terpantau, dia (pasien) bisa diisolasi yang tersentralisasi, jadi harus dilakukan untuk mengurangi potensi bahaya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021).
Dicky mengatakan, kasus aktif Covid-19 yang ada saat ini merupakan yang terdeteksi oleh pemerintah.
Sementara, menurut Dicky, masih banyak kasus aktif Covid-19 yang belum terdeteksi dan berpotensi menjadi penyebab terus terjadinya lonjakan kasus.
Oleh karenanya, ia mendorong pemerintah memperbanyak tempat isolasi terpusat.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Capai 500.000, Epidemiolog: Kita Belum Berhasil Putus Transmisi
"Ini (kasus aktif) pasti tersebar ada yang di rumah, sebagian di tempat isolasi dan sebagian besar di rumah, ini yang potensi bahaya karena infeksius maka dia bisa menularkan makin banyak," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Jumat (16/7/2021) tercatat ada 504.915 orang.
Jumlah itu didapatkan setelah terjadi penambahan sebanyak 24.716 kasus.
Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.
Berdasarkan data, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 2.780.803 orang hingga hari ini.
Baca juga: UPDATE 16 Juli: Ada 504.915 Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia
Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 54.000 kasus dalam 24 jam terakhir.
Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 28.079 orang, sehingga jumlahnya menjadi 2.204.491 orang.
Sementara itu, ada penambahan 1.205 kasus kematian akibat Covid-19. Maka pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 71.397 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.