JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah memperbanyak lokasi-lokasi vaksinasi agar tidak menimbulkan kerumunan masyarakat yang mengantre untuk mengikuti vaksinasi.
Rahmad khawatir, lokasi vaksinasi yang terbatas justru dapat menjadi kluster penyebaran Covid-19 akibat kerumunan antrean vaksinasi.
"Saya berharap agar spot-spot program vaksinasi diperbanyak, tidak mengumpul di satu tempat sehingga memunculkan kerumunan yang besar yang berpotensi adanya kluster baru," kata Rahmad saat dihubungi, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Anggota DPR: Tidak Ada Alasan Tidak Lanjutkan PPKM Darurat
Politikus PDI-P itu berpendapat, semestinya lokasi vaksinasi dapat disebar hingga tingkat kelurahan agar masyarakat tidak perlu berkerumun di satu lokasi.
"Saya harap dipecah-pecah ya, jangan terkumpul di satu kecamatan, tapi di berbagai tempat, banyak tempat, banyak spot-spot sampai kelurahan-kelurahan kalau perlu kalau memungkinkan," kata dia.
Ia berharap, dengan tersebarnya lokasi vaksinasi serta stok vaksin yang terus bertambah, maka program vaksinasi dapat dipercepat dan mampu menekan laju penularan Covid-19.
Diketahui, terjadi kerumunan di sejumlah wilayah di Indonesia akibat membeludaknya masyarakat yang ingin mengikuti vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Wapres: Kinerja Pasar Modal Syariah Melambat Akibat Pandemi Covid-19
Di Rumah Sakit Umum Daerah Genteng, Banyuwangi, warga berdesak-desakan menunggu antrean pendaftaran vaksinasi sejak pagi hari.
Humas RSUD Genteng Sugio Sastro mengatakan, hal itu disebabkan oleh tingginya antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi.
"Kami sudah kesekian kali melaksanakan kegiatan ini. Tapi sebelumnya aman-aman saja," kata Sugio saat dihubungi, Selasa (13/7/2021).
Selain itu, kerumunan antrean vaksinasi Covid-19 juga terjadi di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang, Rabu (14/7/2021) hingga masyarakat merobohkan pagar gedung.
Direktur Poltekes Kupang Kristina Ragu tidak menduga muncul banyak orang untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
“Antusiasme mayarakat luar biasa, kemarin kami tidak antisipasi, masyarakat mengejar vaksin dengan datang pagi sekali,” ujar Kristina, kepada sejumlah wartawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.