JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya meningkatkan jumlah pemeriksaan atau testing Covid-19 di saat penularan virus corona semakin tinggi.
Selama 24 jam terakhir, pemerintah memeriksa 227.083 spesimen Covid-19.
Rinciannya, sebanyak 150.552 spesimen diperiksa melalui tes swab polymerase chain reaction (PCR), 844 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM), dan 75.717 spesimen melalui tes rapid antigen.
Dengan demikian, hingga Selasa (13/7/2021), secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 22.133.149 spesimen Covid-19 dari 14.929.865 orang yang diambil sampelnya.
Baca juga: UPDATE 13 Juli: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tercatat 407.709
Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kepada wartawan, Selasa sore.
Sebagai catatan, satu orang dapat diambil spesimen lebih dari satu kali.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, sebanyak 227.083 spesimen yang diperiksa dalam 24 jam diambil dari 159.354 orang.
Jumlah ini terdiri dari 96.636 orang diperiksa menggunakan real time swab test PCR dan 780 menggunakan TCM.
Kemudian, ada 61.938 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.
Hasilnya, sebanyak 47.899 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 39.910 hasil swab PCR, 526 dari TCM, dan 7.463 dari antigen.
Dari data tersebut, maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 30,06 persen.
Baca juga: UPDATE: Tambah 47.899 Kasus Baru Covid-19, Rekor Tertinggi Kembali Dicatat RI
Namun jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen atau hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM, positivity rate menunjukan angka lebih tinggi yakni mencapai 41,51 persen.
Jumlah ini dapat dibilang masih jauh dari standar ideal versi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu 5 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.