JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Miftahcul Akhyar mengatakan, tugas utama ulama pada masa pandemi adalah menjaga umat melalui penyadaran bahwa Covid-19 nyata adanya.
"Kami mengharapkan peran itu betul-betul dimaksimalkan karena Covid-19 ini bukan hoaks, melainkan betul-betul nyata. Bukan hanya Indonesia yang mengalami musibah," kata Miftachul dikutip dari laman resmi MUI, Selasa (12/7/2021).
Miftachul melanjutkan, selain sikap dan pertanggungjawaban, yang harus diperhatikan adalah perjuangan bersama agar Covid-19 tidak terus memakan banyak korban.
Kata dia, perjuangan melawan Covid-19 sudah sepatutnya dilakukan melalui kerja-kerja nyata.
Miftahcul menambahkan, setelah Nabi Muhammad SAW dan para nabi, golongan umat manusia yang paling berat menerima ujian adalah para pewaris termasuk ulama.
Maka tanggungjawab seorang ulama di sini dibutuhkan untuk semakin menyadarkan umat demi keselamatan hidup bersama.
Baca juga: Selain Fokus Covid-19, Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas SDM Hadapi Bonus Demografi
"Kedudukan keulamaan bukan kedudukan yang seharusnya kita nikmati. Seharusnya bagaimana kita bisa memberikan penerangan, memberikan ketenangan kepada umat, kepada bangsa," ujarnya.
"Yang dihadapi ulama bukan hanya memberikan pencerahan, melainkan menyadarkan bahwa virus ini bukan ujian, melainkan menghadapi mereka yang menyebarkan virus fitnah tentang kebohongan Covid-19," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas juga memberi saran mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang tengah mengalami lonjakan.
Ia mengatakan, jumlah pasien Covid-19 dan angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan apabila masyarakat tetap berada di rumah.
Sebab, menurut dia, cara yang paling efektif saat ini adalah mengatasi pandemi melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca juga: Skenario Terburuk Covid-19, Luhut Ungkap Langkah yang Dijalankan Pemerintah
"Jika masyarakat yang mau mematuhi kebijakan ini dengan mau mengisolasi diri meningkat maka jumlah pasien yang sakit dan meninggal dunia tentu akan bisa menurun," kata Anwar melalui keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).
"Begitu pula sebaliknya jika jumlah masyarakat yang mau mengisolasi diri menurun maka jumlah pasien yang akan terkena Covid-19 dan yang akan meninggal dunia tentu jelas akan meningkat," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.