JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi meminta kepada para dokter yang sakit akibat kelelahan menangani lonjakan kasus Covid-19 agar segera melaporkan kondisi kesehatannya.
Menurut dia, hal itu penting agar para rekan dokter tersebut dapat segera ditangani oleh Tim Mitigasi PB IDI.
"Kami sampaikan kepada anggota, tolong kalau ada yang sakit, ngomong. Supaya kita bisa lakukan bantuan," kata Adib dalam konferensi pers virtual Lapor Covid-19 "Seruan Tenaga Kesehatan Indonesia: Alarm Bahaya dari Benteng Terakhir, Jumat (9/7/2021).
Selain itu, Adib juga meminta kepada pihaknya agar lebih pro aktif dalam mencari dan memberikan bantuan terhadap dokter yang sakit.
Menurutnya, Tim Mitigasi PB IDI juga telah membentuk komunitas masyarakat yang bertugas membantu kebutuhan-kebutuhan tenaga kesehatan.
Baca juga: Tenaga Kesehatan Dapat Vaksin Covid-19 Dosis Ke-3, Pakai Vaksin Moderna
"Kebetulan kami dibantu oleh teman-teman di kelompok Anak Peduli Bangsa untuk memberikan upaya-upaya, bantuan, dukungan terkait dengan APD, suplemen, vitamin yang dibutuhkan, termasuk juga membantu terkait kebutuhan oksigen," jelasnya.
Dalam kondisi sulit seperti saat ini, lanjut Adib, semua pihak memang perlu saling bahu membahu bergerak dalam penanganan pandemi, termasuk membantu para dokter dan tenaga kesehatan.
Untuk itu, pihaknya menggandeng gerakan komunitas masyarakat dalam membantu para dokter dan tenaga kesehatan.
"Enggak bisa masalah ini, kita selesaikan dari kita sendiri dan kondisi saat ini memang kondisi yang kalau saya bicara sebagai seorang yang biasa bergerak di bidang disaster, ini adalah functional collapse," ungkapnya.
Pernyataan-pernyataan itu, diungkapkan Adib setelah dirinya mengungkapkan laporan Tim Mitigasi PB IDI yang mencatat bahwa sebanyak 458 dokter telah gugur akibat Covid-19.
Baca juga: IDI: Masih Tanggal 9, Dokter yang Meninggal Juli Ini Sudah 35 Orang
Data ini merupakan data terbaru yang dimiliki PB IDI hingga Kamis (8/7/2021).
Bahkan, pada Juli 2021 yang baru berjalan selama sembilan hari, angka kematian dokter sudah mencapai 35 orang.
"Di bulan Juli, ini masih tanggal 9 ya. Di bulan Juli saja, sudah 35 sekarang," kata Adib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.