Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Merah, Kuning, Hijau Covid-19 Kini Berdasarkan "Positivity Rate"

Kompas.com - 06/07/2021, 09:51 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, zonasi Covid-19 akan diubah dari berdasarkan jumlah kasus dalam satu wilayah menjadi berdasarkan positivity rate.

"Kita akan mengubah, kita tidak akan mellihat lagi dari merah kuning hijaunya berdasarkan kasus konfirmasi tapi berfokuskan positivity rate," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7/2021).

Budi mengatakan, perubahan itu diambil karena sistem pengetasan dan pelacakan (testing dan tracing) Covid-19 selama ini dinilai masih lemah.

Baca juga: Menkes Prediksi Herd Immunity Dapat Tercapai pada November 2021

Ia mengakui, tidak sedikit daerah yang mengakali sistem zonasi berdasarkan jumlah kasus positif dengan menurunkan angka pengetesan.

"Karena testing ini dipakai penilaian suatu daerah, jadi seakan-akan semua daerah berebutan agar nilainya kelihatan baik dengan cara tidak membuka semua testing yang ada di sana, atau tidak melakukan testing sebesar yang seharusnya," ujar Budi.

Di samping itu, Budi menyebut, pemerintah akan menggenjot jumlah pengetesan Covid-19 per harinya hingga 400.000 tes per hari.

Budi menuturkan, angka tes di Indonesia sebetulnya sudah melampaui standar WHO yaitu 1/1000 penduduk per minggu atau sekitar 38.000 orang per hari.

Namun, menurut Budi, hal itu tidak cukup karena penularan virus corona varian delta begitu cepat.

"Kita sudah membuat kebijakan, di PPKM darurat, bahwa jumlah testing kita akan dinaikkan secara agresif, dari sekitar 100.000 per hari sekarang menjadi 400.000 per hari," kata Budi.

Baca juga: Jumlah Testing Covid-19 Akan Digenjot Hingga 400.000 Tes Per Hari

Ia pun mengatakan, strategi testing Covid-19 nantinya juga disesuaikan dengan masing-masing wilayah tergantung angka positivity rate di wilayah tersebut.

Semakin besar positivity rate di sebuah daerah, akan semakin gencar tesnya.

"Sehingga untuk daerah-daerah yang positivity rate-nya di atas 25 persen, kita minta 15 kalinya WHO, kalau 15-25 (persen) 10 kali WHO kalau bisa, terus kita kejar, kalau 5-15 5 kali WHO," kata Budi.

Ia berharap, dengan semakin gencarnya tes Covid-19, orang-orang yang terpapar Covid-19 dapat segera teridentifikasi dan ditangani agar tidak menularkan ke orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com