Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MER-C Gagas Isomantau, Konsultasi Gratis Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri

Kompas.com - 05/07/2021, 16:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) meluncurkan program Isolasi Mandiri Terpantau (Isomantau) untuk memantau kondisi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri

Dokter MER-C, Hadiki Habib mengatakan, setiap pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) harus ada pemantauan dari petugas medis.

Hal tersebut disampaikan Hadiki saat konferensi pers program Isolasi Mandiri Terpantau (Isomantau) yang digagas MER-C secara daring, Senin (5/7/2021).

"Ketika kondisi Covid-19 tinggi seperti sekarang, kegiatan isolasi mandiri ini harus diperkuat dengan pemantauan karena tidak boleh isoman dilepas begitu saja," kata Hadiki.

Baca juga: Layanan Telemedicine Gratis untuk Pasien Isolasi Mandiri Akan Diuji Coba di Jakarta

Dalam pelaksanaan pemantauan itu pun, kata dia, harus dikerjakan secara berkelompok dan tidak tergantung individu.

Hadiki mengatakan, Covid-19 bukan penyakit yang dalam 7 hari bisa sembuh. Penyakit tersebut, kata dia, gejalanya bisa berhari-hari bahkan bisa lebih dari dua pekan.

Dengan demikian pelayanan kesehatan Covid-19 pun harus memikirkan kondisi-kondisi pemanjangan lama penyakit.

"Kita juga harus paham, dari banyaknya kasus Covid-19 ada sebagian besar kasus yang kondisinya ringan tapi butuh informasi, edukasi, dan tata laksana," kata dia.

Hadiki menuturkan, tata laksana tersebut dalam gawat darurat kondisinya relatif ringan tetapi pada kondisi bencana masuk ke dalam trease kategori hijau atau orang-orang yang gejala ringan.

Pada pandemi Covid-19 ini, kata dia, jumlah pasien bergejala ringan relatif banyak. Banyak pula orang yang memiliki potensi tertular. 

Oleh karena itu, mereka mesti mendapat layanan perawatan tetapi bukan di unit gawat darurat (UGD).

"Karena ketika masuk UGD, maka ini harus kondisi-kondisi pasien yang butuh tata laksana medis yang cepat dan agresif," ujar Hadiki.

"Apabila layanan UGD dipenuhi kelompok ringan tapi tidak dapat edukasi, maka layanan kesehatan rujukan akan dipenuhi kelompok ini sehingga kelompok yang betul-betul perlu tidak dapat trease yang kuat," lanjut dia.

Dengan demikian, kasus-kasus dengan gejala relatif ringan tersebut perlu dikelola melalui layanan primer.

Untuk itu lah, kata Hadaki, Mer-C menggagas Isomantau. Program konsultasi ini dilakukan dengan proses telemdicine secara gratis. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com