Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Sampai Pasien Covid-19 Meninggal Gara-gara Obat Mahal

Kompas.com - 03/07/2021, 15:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan meminta para produsen dan distributor tidak menaikan harga obat-obatan untuk terapi Covid-19 secara tak wajar.

Luhut mengingatkan kondisi obat-obatan yang mahal bisa menimbulkan pasien Covid-19 meninggal dunia karena tidak tertolong.

"Tiga hari lalu kita bicarakan harga obat itu kelihatannya dinaik-naikkan jadi tidak teratur. Jadi sampai berapa puluh ribu. Padahal itu sebenarnya Rp 7.800 sampai Rp 8.000 ," ujar Luhut dalam konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Luhut: 2 Pekan ke Depan Masa Kritis untuk Kita

"Jadi kalau sampai orang meninggal gara-gara obat, gara-gara Anda bikin obat tidak benar para produsennya atau distributor yang main, saya mohon Pak Kabareskrim kita tak boleh main-main," lanjutnya.

Dia menegaskan, kepolisian dan kejaksaan harus melakukan patroli untuk cek secara langsung di mana temuan dari harga obat-obatan untuk Covid-19 yang naik tersebut.

Jika sudah ditemukan, Luhut meminta oknum yang terlibat langsung diproses dan dikenai sanksi hukum.

"Izinnya kalau perlu kita cabut. Saya sampaikan ke Kabareskrim jangan ragu-ragu, ini kita dalam keadaan darurat. Tidak ada urusan dengan backing-backingan. Kita cabut saja hingga ke akarnya," tegas Luhut.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Gelombang Kedua Jauh Lebih Gawat, Anies: Jakarta Alami Masa yang Belum Pernah Terjadi

Dia menambahkan, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan aturan tentang obat untuk pasien Covid-19.

Menurutnya, dirinya telah meminta agar harga tertinggi obat hanya sebesar Rp10.000,-.

"Saya bilang ke Pak Menkes, pokoknya bikin patok aja di bawah Rp 10.000. Jadi tertinggi Rp 10.000 . Sekarang beliau sudah keluarkan aturan menteri soal itu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com