Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Perempuan Berpolitik, Megawati: Contoh Saya, Bisa Jadi Presiden

Kompas.com - 29/06/2021, 16:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menilai kelompok perempuan di Indonesia masih menganggap berpolitik merupakan hal yang tabu.

Megawati pun menyayangkan hal itu karena menurut dia berpolitik itu sesederhana mempertanyakan hal-hal yang dekat di kehidupan sehari-hari.

"Politik itu, apalagi kaum perempuannya, suka merasa tabu berpolitik, padahal saya bilang, kalau berbicara harga cabai, itu berpolitik," kata Megawati dalam acara Sarasehan Nasional "Indonesia Muda Membaca Bung Karno" yang ditayangkan akun YouTube Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Megawati: Saya Saja Di-lockdown Anak-anak, Tak Boleh ke Mana-mana

"Politik itu sebetulnya gampangnya pertanyaan, why. Why begini why begitu, mengapa begini mengapa begitu, maunya begini maunya begitu, that is politic. Gampang saja, enggak usah pakai ilmu-ilmu dulu, itu bahasa rakyat saya," ujar Megawati.

Oleh karena itu, Megawati mengajak agar kelompok perempuan berani berpolitik. Bahkan, ia menyebut para perempuan semestinya mencontoh dirinya yang memangku sejumlah jabatan di dunia politik.

Menurut Mega, jika dirinya bisa menjadi presiden, wakil presiden, ketua umum partai, serta anggota DPR, maka perempuan yang lain pun bisa mengikuti jejaknya.

"Jadi ibu-ibu please, tolong kaum perempuan itu, saya ingin, nah kalau saya bilang begini nanti yang enggak seneng sama saya bilang, 'bu itu muji-muji diri sendiri', no. Contoh saya, seorang perempuan bisa jadi presiden, wakil presiden, tiga kali (anggota) DPR, ketua umum partai sampai sekarang," kata Mega.

Di samping itu, Megawati juga menyayangkan masih adanya praktik kekerasan dalam rumah tangga dari suami kepada istrinya.

Ia juga mengaku pusing melihat berita-berita di televisi yang menbagarkan ada anak dibunuh oleh orangtuanya atau anak yang membunuh orangtuanya.

Baca juga: Ingin Populerkan Salam Pancasila, Megawati: Untuk Mengingatkan Kita sebagai Nasionalis yang Cinta Negara Ini

"Jadi kaum perempuan, aduh, kadang-kadang kita sendiri membuat kaum perempuan menjadi terhina. Bayangkan, kok mau ya digampar sama suami? Kalau saya sih enggak mau," kata ketua umum PDI Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Ia pun meminta agar pihak suami atau laki-laki juga dapat menghormati perempuan atau pihak istri.

"Jadi jangan takut kaum perempuan itu. Nah lakinya juga nurut dong, karena enggak mungkin kalau ada matahari ada bulan, kalau ada ibu ada bapak, kalau ada istri ada suami, itu siapa pemberian kata-kata itu? Gusti Allah," ujar Mega.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com