JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengungkapkan, sudah ratusan dokter yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Bahkan, beberapa dokter yang meninggal dunia itu setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Namun, Slamet tak menyebutkan secara detail berapa jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 meski sudah divaksinasi.
"Ini sebagian besar dokter yang meninggal sudah divaksin dua kali, artinya ini terkait efikasi vaksin," kata Slamet dalam diskusi secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Slamet berharap pemerintah mengambil kebijakan agar para dokter dan tenaga kesehatan mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.
Sehingga, jika dokter dan nakes terpapar Covid-19 akan mengalami gejala ringan.
Baca juga: Pemerintah Diminta Sederhanakan Syarat Ikuti Vaksinasi
"Jadi ini diupayakan melindungi dokter dan tenaga kesehatan agar tidak terinfeksi," ujarnya.
Lebih lanjut, Slamet meminta, jaminan ruang isolasi dan ruang ICU apabila dokter dan tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
Sebab, kata dia, selama ini banyak dokter yang kesulitan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit sehingga penanganannya terlambat.
"Bahkan ketua IDI kami di cabang meninggal karena kesulitan mencari RS dan kemudian akhirnya dapat RS tapi terlambat akhirnya meninggal dunia. Jadi kami mohon pemerintah lebih melindungi dokter dan nakes," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, LaporCovid-19 mendata ada 1.026 tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19. Adapun data tersebut dihimpun sejak awal pandemi hingga 28 Juni 2021 pukul 13.00 WIB.
"Iya (angka 1.026) akumulasi," kata Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana kepada Kompas.com, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Target 50 Juta, Kapan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun Dimulai?
Jika dirincikan, terdapat 1.026 tenaga kesehatan yang dirincikan terdiri dari 401 dokter, 39 dokter gigi, 325 perawat, 160 bidan.
Kemudian 30 ahli teknologi lab medik, tiga terapis gigi, enam rekam radiologi, dua sopir ambulans, tiga tenaga farmasi, tiga elektomedik, sanitarian.
Lalu, ada sembilan sanitarian, sembilan apoteker, satu fisikawan medik, dua epidemiolog, satu antomolog kesehatan dan lebih dari 30 tenaga kesehatan dari kategori lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.