Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POGI Ingatkan Risiko Persalinan Prematur akibat Covid-19

Kompas.com - 25/06/2021, 09:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Januarto mengingatkan, Covid-19 dapat meningkatkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi kehamilan lainnya.

Ia menekankan, perlindungan terhadap ibu hamil merupakan hal penting, sehingga perlu diambil langkah pencegahan agar tak terjadi peningkatan kasus secara signifikan.

"POGI meminta pemerintah menyosialisasikan pedoman penanganan ibu hamil dan ibu bersalin yang terinfeksi Covid-19 pada seluruh tenaga kesehatan dan fasyankes yang melakukan pemeriksaan kehamilan," ujar Januarto, melalui keterangan pers, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Dalam 4 Hari, Indonesia Catat 3 Kali Rekor Kasus Baru Covid-19

Selain itu, Januarto menuturkan, varian baru yang masuk ke Indonesia terutama varian delta, menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan lebih cepat mengalami perburukan hingga kematian.

Januarto juga meminta, pemerintah memperluas cakupan vaksinasi, terutama bagi anggota keluarga yang sedang hamil.

Ia mengatakan, ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi dan memiliki komorbid seperti diabetes dan hipertensi direkomendasikan WHO untuk mendapatkan vaksin Sinovac.

"Data mengenai pengaruh imunogenitas kehamilan dan ibu menyusui terhadap vaksin masih terbatas. Secara teoritis, kehamilan tidak mengubah efikasi vaksin namun perlu penelitian lebih lanjut," ucapnya.

Baca juga: Rekor Penambahan Kasus Covid-19, Varian Baru Tersebar di 14 Provinsi

Januarto menambahkan, penundaan kehamilan tidak disarankan pada ibu yang telah mendapat vaksinasi secara lengkap.

Sementara itu, bagi para ibu yang telah mengikuti vaksinasi kemudian hamil, maka dapat melaporkan kepada Pokja PP POGI untuk dimasukkan dalam registrasi penelitian.

"Mendukung penelitian yang dilaksanakan pada setiap pusat pendidikan untuk mengamati pengaruh vaksinasi dalam kehamilan dan luaran terhadap janin," pungkasnya.

Varian baru

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan per 20 Juni 2021, ditemukan 160 kasus terkonfimasi positif Covid-19 akibat varian Delta.

Ratusan kasus Covid-19 dengan varian Delta tersebut tersebar di 9 provinsi. Jawa Tengah menjadi provinsi paling banyak ditemukan kasus tersebut, yakni sebanyak 80 kasus.

Menyusul DKI Jakarta 57 kasus, Jawa Timur 10 kasus, serta Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan masing-masing 3 kasus. Gorontalo dan Jawa Barat masing-masing 1 kasus serta Banten 2 kasus.

Baca juga: Varian Delta Disebut Bisa Menular Saat Berpapasan, Ini Kata Kemenkes

Selain varian Delta, terdapat 45 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat varian Alpha atau B.1.1.7 asal Inggris.

Puluhan varian Alpha ini terdeteksi di 10 provinsi, yaitu DKI Jakarta sebanyak 33 kasus, Jawa Barat 2 kasus, Jawa Timur 2 kasus, Sumatera Utara 2 kasus. Kemudian, Bali, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, dan Riau masing-masing 1 kasus.

Dalam data yang sama juga dilaporkan, 6 kasus terkonfirmasi positif dengan varian Beta atau B.1.351 asal Afrika Selatan.

Keenam kasus tersebut terdeteksi di 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta sebanyak 4 kasus, serta Jawa Timur dan Bali masing-masing 1 kasus.

Dengan demikian, saat ini variants of concern (VOC) dari varian Alpha, Beta, dan varian Delta di Indonesia berjumlah 211 kasus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com