Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DFW Terima Aduan 3 ABK Indonesia Telantar 6 Bulan di Somalia

Kompas.com - 22/06/2021, 14:32 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia melalui Fishers Center Bitung menerima pengaduan mengenai tiga anak buah kapal (ABK) asal Indonesia telantar enam bulan di Somalia.

"Saat ini ketiga orang awak kapal perikanan tersebut telantar di salah satu pulau Somalia," ujar Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohammad Abdi Suhufan dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).

Abdi mengatakan, ketiga ABK tersebut sebelumnya bekerja di kapal ikan berbendara China bernama Luqing Yuan Yu 211.

Baca juga: Kemenlu Pulangkan 172 ABK WNI yang Sempat Tertahan di Fiji

Ketiga ABK tersebut bekerja dengan kontrak selama satu tahun, yakni Desember 2019 hingga Desember 2020.

Akan tetapi, setelah berakhirnya masa kontrak tersebut, ketiganya justru tak mendapatkan kepastian.

"Pihak agen perekrut di Indonesia dan perusahaan perikanan tempat mereka bekerja di China tidak memberikan kepastian tentang status kontrak yang sudah berakhir," kata dia.

Dalam laporan yang diterima DFW Indonesia, ketiga ABK tersebut mendapat perlakukan yang tidak manusiawi dari kapten kapal China, mulai dari kekerasan verbal, fisik, dan makanan yang tidak layak.

Mereka menerima perlakuan ini setelah menyampaikan protes dan keinginan untuk kembali ke Indonesia karena masa kontrak yang telah selesai.

Baca juga: PPDB SD Jalur ABK di Kota Tangerang Masih Dibuka Hari Ini, Berikut Tata Cara dan Syaratnya

Karena terus melakukan protes, akhirnya ketiganya dipindahkan dari kapal ikan ke kapal barang China dan kini berlabuh di Pelabuhan Somalia.

"Mereka telah tiga kali dipindahkan dari kapal Luqing Yuan Yu 211, ke kapal Liao Dong Yu 571 dan terakhir ini posisi mereka di kapal barang Liao Dong Yu 535," ucap Abdi.

Menurut dia, penelantaran ABK ini menunjukan belum adanya perbaikan tata kelola perekrutan awak kapal perikanan dalam kerja sama Indonesia dan China.

Padahal, kata Abdi, ketiganya juga telah melaporkan kondisi ini kepada manning agent Indonesia, tapi tidak mendapat respons yang memuaskan.

"Informasi yang kami peroleh bahwa manning agent Indonesia adalah PT RCA. Sialnya PT RCA yang merekrut dan memberangkatkan ketiga orang tersebut sudah tutup dan tidak beroperasi," ujar Abdi.

Baca juga: Ditinggal Nahkoda, Kapal Malaysia Berisi ABK Terapung di Karimun

Atas laporan tersebut, DFW Indonesia telah mengirimkan surat dan kronologis pengaduan kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta.

"Untuk menolong dan menyelamtakan WNI di luar negeri, kami telah menyampaikan hal ini kepada Kementerian Luar Negeri agar upaya reptatriasi bisa diupayakan oleh pemerintah Indonesia," imbuh Abdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com