Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Minta Jajarannya Tuntaskan Masalah Narkoba dari Hulu hingga Hilir

Kompas.com - 14/06/2021, 16:12 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta kepada jajarannya untuk terus bekerja menuntaskan masalah peredaran narkoba dari hulu hingga hilir.

Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers ekspose pengungkapan kasus narkoba jaringan Timur Tengah di Polda Metro Jaya, Senin (14/6/2021).

"Saya terus menyerukan kepada seluruh anggota untuk terus berperang dan tuntaskan penanganan masalah narkoba ini mulai dari hulu sampai hilir," kata Sigit, dikutip dari Antara.

Baca juga: Kapolri Minta Jajarannya Buat Kampung Tangguh Narkoba di Seluruh Indonesia

Sigit mengatakan, tingginya peredaran narkoba menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah konsumen yang sangat besar.

Menurutnya, hal itu terbukti dari pengungkapan kasus perederan gelap narkoba dalam jeda waktu yang tidak lama.

"Walaupun bisa kami ungkap kasusnya, tapi ini merupakan gambaran yang tentu menjadi keprihatinan bersama terkait dengan tantangan terhadap generasi kita, masyarakat kita," ujarnya.

Ia mengatakan, Polri terus melaksanakan instruksi Presiden Joko Widodo, yaitu melakukan pengejaran, pengungkapan, dan penyelesaian masalah peredaran gelap narkoba hingga ke akar-akarnya.

Polda Metro Jaya, misalnya, dalam kurun waktu sebulan berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat hampir 3,6 ton. Termasuk, pengungkapan kasus peredaran gelap narkoba jaringan Timur Tengah hari ini.

"Jadi kalau kita lihat dalam waktu satu bulan ini, kurang lebih hampir 3,6 ton narkoba yang berhasil kami amankan dan kalau kami hitung selama waktu hampir tiga bulan, dari mulai Januari, mungkin kurang lebih ada lima ton lebih," ucap Sigit.

Baca juga: Gagalkan Peredaran Narkoba Jaringan Timur Tengah, Polisi Sita 1,1 Ton Sabu

Dalam pengungkapan kasus jaringan Timur Tengah hari ini, polisi telah menangkap lima WNI berinisial MR, AH, HS, NB, dan EK serta dua warga negara asal Nigeria yaitu CSN dan OJN. Berdasarkan pendalaman Polda Metro Jaya, barang-barang narkoba berasal dari Timur Tengah dan Afrika.

Pengungkapan dilaksanakan di empat tempat, yaitu di Gunung Sindur, Pasar Modern Bekasi, Apartemen Basura Jakarta Timur, dan Apartemen Grand Pramuka.

Para tersangka diduga melanggar Pasal 114 ayat (2), Pasal 115 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), Pasal 13 ayat (1) dan (2) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan penjara seumur hidup dan maksimal hukuman mati.

"Pengungkapan kali ini tentunya merupakan baian dari komitmen Polri untuk melakukan pemberantasan transnational crime peredaran gelap narkoba," kata Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com