Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Masih Banyak Masalah Kesenjangan Gender yang Belum Selesai

Kompas.com - 14/06/2021, 10:21 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, saat ini di lapangan masih banyak masalah kesenjangan antara perempuan dan laki-laki yang belum terselesaikan.

Hal tersebut dinilainya menjadi pekerjaan rumah seluruh pihak untuk menyelesaikan permasalahan itu.

"Di lapangan masih banyak masalah yang belum terselesaikan mengenai kesenjangan antara perempuan dan laki-laki. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mencari letak permasalahannya,” kata Bintang dikutip dari siaran pers, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Pemerintah Optimistis Kesenjangan Gender di Dunia Kerja Turun hingga 25 Persen di 2025

Padahal, kata dia, dalam melahirkan generasi berkualitas, peranan perempuan sangat penting.

Salah satunya dengan meningkatkan partisipasi kepemimpinan perempuan dalam organisasi.

Tujuannya adalah agar perempuan ikut mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Usaha meningkatkan kesempatan perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan di organisasi pun, diyakininya akan mampu membawa manfaat.

"Berkaitan dengan melahirkan generasi yang berkualitas, hal itu tidak lepas dari peran perempuan. Namun di lapangan masih ada kesenjangan," kata Bintang.

Selain itu, Bintang juga mengingatkan pentingnya kontribusi perempuan dalam berbagai hal.

Sebab berdasarkan jumlah populasi, hampir setengah dari penduduk Indonesia adalah perempuan.

Bahkan, konstitusi juga disebutkannya sudah mengatur dan menjamin hak yang sama antara perempuan dan laki-laki.

"Diharapkan upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat diterapkan melalui sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, salah satunya oleh kelompok organisasi," ucap dia.

Baca juga: Menteri PPPA Harap Desa Ramah Perempuan dan Anak Perkecil Kesenjangan Gender

Oleh karena itu, Bintang juga ingin agar berbagai program kerja yang ada bisa berdampak positif terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak-anak Indonesia.

Sebab, kata dia, berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengukur pembangunan berdasarkan aspek pendidikan, ekonomi, dan sosial, serta untuk meningkatkan indeks Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), dibutuhkan sinergi bersama.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi perempuan sehingga mengurangi kesenjangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com