Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mega Sebut Prabowo Sahabat, Sekjen PDI-P: Memang Harus Sebut Musuh?

Kompas.com - 11/06/2021, 21:59 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dua kali berada di acara yang sama dalam satu pekan. 

Prabowo hadir dalam acara pengukuhan profesor kehormatan Megawati di Universitas Pertahanan, Jumat (11/6/2021). Pada Minggu (6/6/2021), Prabowo dan Megawati tampak di peresmian patung Bung Karno di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). 

Kedekatan dua pemimpin partai politik dengan pemilih terbesar dan kedua terbanyak pada Pemilu 2019 ini kian membuat publik berspekulasi terkait Pilpres 2024. 

Apalagi pada pertemuan di Kemenhan, Megawati menyebut Prabowo sebagai sahabat. 

Baca juga: Megawati jadi Profesor Kehormatan Unhan, Hasto: Kehormatan bagi Keluarga Besar PDI-P

"Ya tadi dalam kebersamaan Bu Mega sendiri sudah menjelaskan ya ketika menyebutkan Pak Prabowo sebagai sahabat, itu kan bagian dari kultur kita. Memangnya harus menyebut sebagai musuh?," kata Hasto dalam keterangannya, usai pengukuhan gelar terhadap Megawati, Jumat (11/6/2021).

Hal tersebut disampaikan Hasto usai ditanya wartawan mengenai apakah makna kata sahabat kemudian menunjukkan peluang bahwa PDI-P dan Gerindra bakal berkoalisi di 2024.

Menurut dia, tak ada yang aneh dari persahabatan Megawati dan Prabowo.

Ia juga mengungkapkan, PDI-P selalu berusaha menujukkan politik persahabatan.

"Apalagi Pak Prabowo tadi dalam kapasitas beliau sebagai Menteri Pertahanan yang punya komitmen yang sama bagaimana kekuatan pertahanan negara dibangun dengan sebaik-baiknya yang menyatu dengan kekuatan rakyat itu," jelasnya.

Oleh karena itu, Hasto menilai, pernyataan Mega yang menyebut Prabowo sebagai sahabat merupakan suatu hal yang bergulir begitu saja.

Ia justru berharap, dari pernyataan tersebut, semakin membangun persahabatan nasional di antara para pemimpin.

"Saya pikir itu merupakan suatu hal yang secara bergulir disampaikan Bu Mega. Ya mari kita bangun persahabatan nasional di antara para pemimpin," harap Hasto.

Sebelum keakraban di Unhan, Megawati dan Prabowo juga terlihat dalam satu momen yang sama, yaitu pada peresmian patung Bung Karno di Kemhan.

Baca juga: Dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan Unhan, Megawati Bicara soal Kepemimpinan Strategis

Ada momen menarik saat itu, tatkala Megawati menyebut Prabowo sebagai sahabat.

"Terima kasih dan penghormatan secara khusus pada Bapak Prabowo Menteri Pertahanan RI dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini," ucap Mega.

Kata sahabat itulah yang kemudian memunculkan spekulasi bahwa kedua tokoh partai politik itu mesra untuk menyambut Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com