Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wakil Ketua BKSAP DPR: Akses Pendidikan untuk Perempuan Harus sama dengan Laki-laki

Kompas.com - 09/06/2021, 19:09 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Hafisz Tohir mengatakan, perempuan berhak mendapatkan kesempatan dan menikmati posisi-posisi tertentu yang sama dengan laki-laki.

“Sebetulnya, akses pendidikan yang kita berikan kepada perempuan itu harus sama dengan laki-laki, tidak boleh dibedakan,” kata Hafisz usai mengikuti roundtable discussion dengan tema “Generating Commitments to Build Forward” secara hibrida di Tangerang, Banten, Selasa (8/6/2021).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menilai, wanita memiliki keterbatasan fisik. Namun, secara kemampuan berpikir dan sisi emosional, baik wanita dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama.

“Dari sisi apa pun, saya kira dominasi laki-laki ada pada fisik, tapi di bagian lain, kita sepakat bahwa akses itu harus sama,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Anggota DPR Nilai Pembangunan Ibu Kota Baru Ilegal karena Tanpa Dasar Hukum

Menurut dia, pendidikan menjadi pintu masuk untuk semua akses yang dibutuhkan perempuan. Sebab, lewat pendidikan, setiap kemampuan akan diuji.

“Apakah dia kompeten ketika mewakili rakyatnya untuk menjadi anggota DPR atau apakah dia kompeten menjadi pemimpin lembaga parlemen dunia. Jangan sampai salah arah, seolah-olah emansipasi ini memberikan kesempatan wanita sebesar-besarnya untuk berkarier politik, bukan begitu,” jelasnya.

Legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I itu menerangkan, masalah ketertinggalan wanita umumnya menjadi problem di negara-negara dunia ketiga, seperti Afrika, Asia Tengah, dan Asia Timur Tengah.

“Masih banyak persoalan mengenai perempuan yang menilai bahwa mereka tidak perlu setara dengan laki-laki,” ucapnya.

Baca juga: Anggota DPR Nilai Pembangunan Ibu Kota Baru Ilegal karena Tanpa Dasar Hukum

Selain itu, sebut dia, dewasa ini, banyak wanita di parlemen yang menyatukan pendapat bahwa tidak ada persoalan yang harus dikotak-kotakan antara kesempatan untuk perempuan dan laki-laki dalam hal mencapai kemajuan bersama.

“Untuk itu, saya sampaikan, yang kita permasalahkan bukan 20 persen, 30 persen, atau 50 persen. Kita ingin betul-betul orang yang terpilih itu punya kemampuan, terserah perempuan atau laki-laki. Saya pikir yang penting aksesnya, ketika suatu lembaga politik memberikan akses cukup kepada wanita, maka dia akan siap bertarung untuk itu,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com