Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota IDAI Sarankan Sekolah Tatap Muka Terbatas Dilaksanakan secara Bertahap

Kompas.com - 09/06/2021, 09:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Soedjatmiko mengatakan, sebaiknya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah dilaksanakan secara bertahap.

Ia menyarankan agar sekolah tatap muka secara terbatas dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan pertimbangan, anak-anak pada tingkat pendidikan tersebut lebih mudah diajak untuk mematuhi protokol kesehatan.

"Pembukaan sekolah tatap muka sebaiknya bertahap, lebih mudah diatur misal SMA, untuk mencegah penularan yang luas dan pendidik mendapat pengalaman mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dimulai dengan skala kecil," kata Soedjatmiko dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (9/6/2021).

Soedjatmiko mengatakan, apabila dalam 2-4 minggu tidak terjadi penularan Covid-19, maka dapat dilanjutkan dengan uji coba sekolah tatap muka pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) mulai dari kelas 4,5 dan 6.

Namun, ia mengingatkan pembukaan sekolah tatap muka harus berdasarkan kesepakatan antara kepala sekolah, guru dan orang tua.

Baca juga: Uji Coba Sekolah Tatap Muka Tahap 2 di Jakarta Dimulai Hari Ini, Protokol Kesehatan Tetap Diutamakan di Kelas

"Bila dalam waktu 2-4 minggu tidak ada penularan, dapat dilanjutkan dengan murid SD kelas 1, 2, 3, kemudian dilanjutkan dengan TK, kelompok bermain, PAUD dan yang setingkat," ujarnya.

Selain itu, Soedjatmiko mengatakan, pembukaan sekolah tatap muka sebaiknya dilaksanakan setelah seluruh guru hingga petugas di sekolah sudah mengikuti vaksinasi lengkap dua dosis.

Ia juga mendorong dilakukan pemeriksaan Covid-19 setiap 2 minggu pada semua guru untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus corona.

"Bila guru sakit demam, batuk, pilek, diare harus segera berobat, bila perlu tes antigen/PCR, bila guru atau petugas sekolah positif Covid-19 segera lapor ke Puskesmas dan satgas Covid-19 setempat," ucapnya.

Lebih lanjut, Soedjatmiko mengatakan, sekolah harus mempersiapkan fasilitas yang memadai untuk pelaksanaan sekolah tatap muka.

Fasilitas tersebut di antaranya memiliki sarana cuci tangan, disinfektan, toilet bersih dan sirkulasi udara di ruang kelas dipastikan baik.

"Sebaiknya (ruang kelas) tanpa AC, bila sirkulasi udara tidak baik, dipertimbangkan untuk belajar di tempat terbuka, misalnya di aula, di pesantren misalnya dialihkan ke masjid dan lainnya," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Magelang Melonjak, Sekolah Tatap Muka Dihentikan Sementara

Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan digelar serentak di tahun ajaran baru pada Juli 2021.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com