JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia menjelaskan proses validasi dalam penerbitan emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat vaksin Covid-19 asal Sinovac.
Immunization Officer WHO Indonesia Olivi Silalahi mengatakan, dalam proses validasi vaksin Sinovac, indikator-indikator yang diperhatikan sama seperti vaksin lainnya yang telah mendapatkan EUL dari WHO.
Ia mengatakan, WHO memiliki kriteria minimum terkait efektivitas vaksin yang harus dilampirkan produsen vaksin Covid-19 dalam bentuk dokumen.
"Apa saja? Mulai dari efektivitasnya minimal berapa, proses seperti apa itu ada ada dokumen lengkap untuk itu, namun yang perlu kita ketahui prosesnya ternyata cukup panjang dan memang memperhatikan kaidah-kaidah saintifik," kata Olivi dalam diskusi secara virtual, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: China Setujui Vaksin Sinovac untuk Anak-anak, Kemenkes: Tunggu Rekomendasi WHO
Olivi mengatakan, setelah para produsen melapor dokumen-dokumen terkait vaksin tersebut, tim independen akan melakukan penilaian terhadap dokumen tersebut.
"Data dalam dokumen ini berhubungan dengan efikasi, keamanan dan juga good manufacturing atau proses GMP," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, setelah seluruh dokumen dinyatakan lengkap maka tim independen tersebut memberikan persetujuan untuk menerbitkan EUL vaksin Covid-19 tersebut.
"Jadi sesudah melalui proses tersebut, lengkap semua dokumennya, didiskusikan dinilai oleh tim expert group kemudian bisa kami keluarkan EUL-nya," kata dia.
Sebelumnya pada Selasa (1/6/2021), WHO telah memberikan persetujuan untuk vaksin Covid-19 Sinovac dalam penggunaan darurat.
Sinovac menjadi vaksin virus corona kedua China yang mendapat lampu hijau WHO.
Induk kesehatan dunia tersebut menyetujui vaksin corona Sinovac dengan dua dosis, yang sudah digunakan beberapa negara di seluruh dunia.
Baca juga: Sinovac Kantongi Izin WHO, Kemenkes: Tingkatkan Kepercayaan Publik untuk Divaksinasi
Menurut penghitungan AFP, vaksin Covid Sinovac sudah dipakai di 22 negara dan wilayah seluruh dunia.
Selain China, negara-negara yang menggunakan vaksin virus corona ini antara lain Chile, Brasil, Indonesia, Meksiko, Thailand, dan Turki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.