JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Mayjen TNI Rodon Pedrason menegaskan, PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) bukan dibentuk oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Menurut Rodon, PT TMI dibentuk Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan yang berada di bawah Kemenhan.
"PT TMI ini dibentuk yayasan (Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan), memang di bawah Kemhan, bukan dibentuk menteri (Prabowo)," ujar Rodon, dalam diskusi virtual yang digelar Tempo, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Kemenhan Akui Prabowo Kenal Beberapa Orang PT TMI
Di sisi lain, Rodon mengakui bahwa Prabowo mengenal sejumlah orang yang ditunjuknya di PT TMI.
Rodon menyebut penunjukkan seseorang yang dikenal Prabowo masuk dalam PT TMI sebagai hal wajar dan bukti integritas pemimpin.
"Memang kebetulan ada beberapa personel yang membawahi (PT TMI) dikenal menteri, saya pikir wajar kalau pimpinan menunjuk yang beliau kenal. Ini integritas," katanya.
Selain itu, Rodon menjelaskan, PT TMI nantinya tidak mempunyai peran untuk melakukan tender dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Ia mengatakan, PT TMI mempunyai peran sebagai pemberi saran atau masukan kepada Kemenhan terkait rencana pengadaan alutsista.
Rodon mengklaim, PT TMI diisi sederet orang yang memang menguasai ilmu teknologi alutsista.
"Itu orang-orang yang diminta saran terkait negara mana, terkait senajata apa, gitu," imbuh Rodon.
Baca juga: Anggota Komisi I: Prabowo Bilang PT TMI Bukan Broker Terkait Rencana Pengadaan Alutsista
PT TMI pertama kali mencuat ke publik diungkapkan Pengamat Militer Connie Rahakundini seiring rencana pemerintah melakukan pengadaan alutsista senilai Rp 1.700 triliun.
PT TMI didirikan sebagai perusahaan swasta nasional pada 14 Agustus 2020. Perusahaan ini berstatus perseroan tertutup.
Berdasarkan salinan akta perusahaan disebutkan terdapat tiga direktur dan seorang komisaris PT TMI dengan status tidak memiliki saham.
Mereka adalah Prasetyo Hadi (komisaris), Satrio Dimas Aditya, Tony Setya Boedi Hoesodo, dan Wicaksono Aji.
Sedangkan, pengurus dan pemilik saham adalah Glenny H Kairupan sebagai komisaris utama, Harsusanto sebagai direktur utama, Judi Magio Yusuf sebagai komisaris, Mundasir sebagai direktur, dan Nugroho Widyotomo sebagai komisaris.
Dikutip dari Kompas.id, Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra, Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL, sedangkan Nugroho adalah lulusan Akmil 1983 dan Mundasir lulusan Akmil 88A.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.