Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Parameter Politik: Elektabilitas PDI-P 22,1 Persen, Gerindra 11,9 Persen, Golkar 10,8 Persen

Kompas.com - 05/06/2021, 13:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia menunjukkan, PDI Perjuangan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi jika pemilihan legislatif dilakukan saat ini.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkapkan, PDI-P memiliki elektabilitas sebesar 22,1 persen, disusul Partai Gerindra (11,9 persen) dan Partai Golkar (10,8 persen).

"Secara konsisten dari beberapa survei yang kita lakukan, pada bulan Februari tahun ini, bulan Desember ataupun tahun-tahun sebelumnya yang kita lakukan, PDI-P tetap menempati sebagai partai politik yang paling puncak," kata Adi dalam rilis survei, Sabtu (5/6/2021).

Baca juga: Survei: Tingkat Kepercayaan ke TNI 90 Persen, Terendah ke DPR dan Parpol

Adi melanjutkan, di bawah tiga partai tersebut ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,4 persen, PKB (8,2 persen), PKS (7,5 persen), Partai Nasdem (5 persen), PAN (4,3 persen), dan PPP (3,5 persen).

"Kalau dilihat rata-rata kecenderungannya, maka partai politik yang saat ini sedang lolos di DPR kemungkinan besar, kalau tidak peristiwa politik yang cukup luar biasa, ini relatif akan masuk ke Senayan dengan ketentuan ambang batas parlemen cuma 3,5 atau 4 persen," ujar Adi.

Sementara itu, ada sejumlah partai lain yang elektabilitasnya di bawah ambang batas parlemen yakni PSI (1,6 persen), Partai Perindo (1,5 persen), Partai Hanura (0,9 persen).

Kemudian, Partai Berkarya (0,5 persen), Partai Gelora (0,4 persen), Partai Ummat (0,3 persen), PBB (0,1 persen), dan PKPI (0,1 persen).

Sementara, 12,9 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan partai politik.

Adi menuturkan, berdasarkan hasil survei tersebut, Partai Demokrat dan PKS terbilang mengalami peningkatan elektabilitas yang signifikan.

"Kita menduga bahwa meningkatnya (elektabilitas) Demokrat ini tidak terlepas dari isu kudeta politik yang terjadi beberapa waktu yang lalu," ujar Adi.

Baca juga: PDI-P Cabut Dukungan Politik ke Bupati Alor, Risma: Saya Tahunya dari Pak Hasto Soal Itu...

Sementara, Adi menilai peningkatan elektabilitas PKS merupakan efek dari citra PKS sebagai partai yang memperjuangkan kalangan Islam yang termarjinalkan.

Survei ini dilakukan oleh Parameter Politik Indonesia pada pada 23-28 Mei 2021 dengan metode telepolling kepada 1.200 responden.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com