JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan ada empat hal yang diinstruksikan pemerintah menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.
Instruksi tersebut telah disampaikan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito usai berkunjung ke Kudus pada Rabu (1/6/2021) lalu.
"Dari kunjungan ini, Ketua Satgas menginstruksikan kepada Pemda Kudus untuk segera melakukan konversi tempat tidur lainnya menjadi tempat tidur untuk layanan pasien Covid-19," ujar Wiku dalam keterangan pers virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Satgas: Wisata Religi Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus
Dia melanjutkan, pasien dengan gejala sedang berat agar diprioritaskan untuk dirawat di RS.
Sementara itu, pasien dengan gejala ringan diimbau untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing apabila memungkinkan atau dirujuk ke ibukota provinsi yaitu Semarang.
Kedua, lanjut Wiku, sebanyak 450 personel TNI diturunkan untuk memantau pelaksanakan empat fungsi PPKM mikro di tingkat desa/kelurahan di Kudus.
Ketiga, Satgas meminta agar Pemda dan Satgas Covid-19 Kabupaten Kudus dapat melakukan upaya pembatasan mobilisasi secara maksimal agar penularan tidak semakin luas dengan senantiasa memantau kondisi zonasi masing-masing daerah.
"Keempat, mohon juga menyosialisasikan data Covid-19 kepada masyarakat secara berkala untuk dapat menumbuhkan kesadaran dan sikap kehati-hatuan kepada masyarakat," tutur Wiku.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kudus Melonjak Signifikan, Ketua Satgas Lakukan Peninjauan
Dia pun menegaskan, apa yang terjadi di Kudus dapat menjadi pembelajaran bagi daerah lain.
Wiku mengingatkan agar Satgas di daerah mengantisipasi tradisi dan budaya di wilayah masing-masing.
"Mohon satgas daerah dapat mengantisipasi tradisi dan budaya di wilayah masing-masing sehingga dapat segera menentukan penanganan dan kebijakan terbaik yang bisa dilakukan agar kasus tidak meningkat tajam seperti di Kudus," kata Wiku.
"Satgas juga meminta seluruh gubernur di seluruh provinsi di Indonesia untuk dapat memantau perkembangan pandemi di wilayah kabupaten/kotanya. Dengan begitu, kasus di tingkat kabupaten/kota dapat lebih cepat diantisipasi sehingga dpaat ditangani dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya, Wiku mengungkapkan penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah, adalah adanya tradisi ziarah dan kupatan yang dilakukan warga usai Idul Fitri 2021.
Kedua tradisi tersebut memicu kerumunan dan meningkatkan penularan di tengah masyarakat.
"Pada hari Rabu (1/6/2021), kemarin saya mendampingi ketua Satgas Covid-19 beserta jajaran pimpinan BNPB dan TNI mengunjungi Kudus untuk melihat situasi terkini di sana," ujar Wiku dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (4/6/2021).