JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien laki-laki disebut lebih rentan terkena Long Covid atau gejala sisa yang muncul pasca seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dokter spesialis paru dan Kabag Pembinaan Fungsi Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta, Yahya, menjelaskan pasien laki-laki cenderung lebih rentan alami Long Covid karena gaya hidup.
"Secara demografi pasien laki-laki juga lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid. Salah satu alasannya karena gaya hidup merokok," sebut Yahya dalam diskusi yang diadakan Komite Penang anan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Kenali Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Pengobatan Long Covid di Rumah
Selain itu, Yahya juga menjelaskan bahwa Long covid rentan terjadi juga pada penderita Covid-19 bergejala berat.
"Biasanya juga pasien Covid-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita Long Covid ini," jelas dia.
Yahya menyebutkan bahwa Long Covid bisa dipicu karena masalah psikologis pasien.
"Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid," ujarnya.
Baca juga: Ramai soal Long Covid-19, Sembuh tapi Masih Bergejala, Ini Penjelasannya
Yahya menerangkan berdasarkan data yang ia peroleh para pasien bisa merasakan gejala Long covid dengan periode waktu yang berbeda-beda.
Ia mengatakan sebanyak 53,7 persen pasien merasakan gejala Long covid selama 1 bulan, kemudian 43,6 persen pasien selama 1 sampai 6 bulan, dan 2,6 persen pasien merasakan gejala long covid lebih dari 6 bulan.
"Gejala long covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak nafas, nyeri sendir, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman dan pengecapan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.