JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Registrasi Obat dan Juru Bicara Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia mengatakan, pihaknya bersama Komisi Penilai Khusus Vaksin Covid-19 mempertimbangkan manfaat pemberian vaksin sebelum diizinkan untuk digunakan.
Manfaat pemberian vaksin itu, kata dia, harus lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin akan terjadi.
Hal tersebut disampaikan Lucia dalam diskusi publik bertajuk 'Vaksinasi Covid-19: Apakah Keamanannya Terjamin?' yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI).
Baca juga: UPDATE 28 Mei: Tambah 193, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia Capai 50.100 Orang
"Tim BPOM RI bersama Komnas Penilai Khusus Vaksin Covid-19 mempertimbangkan manfaat pemberian vaksin pada seseorang harus lebih besar daripada risiko yang terjadi jika yang bersangkutan tidak divaksinasi," ujar Lucia dikutip dari siaran pers UI, Jumat (28/5/2021).
Ia mengatakan, BPOM terus melakukan pengawasan ketat sejak awal terhadap vaksin Covid-19.
Hal tersebut dilakukan untuk menjamin mutu, khasiat, dan keamanan dari vaksin tersebut.
Penjaminan dari berbagai aspek itu dibuktikan melalui pengawasan dari tahap pre-market hingga post-market vaksin Covid-19.
"Pada kondisi darurat seperti pandemi Covid-19 ini, kami memberikan Emergency Use Authorization (EUA) melalui kriteria-kriteria penting yang harus dipenuhi," kata dia.
Di samping itu, ujar Lucia, pihaknya juga mengawasi keamanan vaksin melalui farmakovigilans berupa aktivitas surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Lebih lanjut ia mengimbau seluruh masyarakat untuk mempercayai kredibilitas BPOM dalam mengawasi keamanan vaksin Covid-19.
Baca juga: Vaksin Dinilai Tidak Ada yang Aman 100 Persen, Perlu Pertimbangkan Efek Samping
Adapun saat ini Indonesia tengah mengejar target vaksinasi Covid-19 mencapai 70 persen populasi penduduk Indonesia atau sekitar 181 juta orang untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Pemerintah memastikan bahwa vaksin yang digunakan Indonesia baik Sinovac, AstraZeneca, maupun Sinopharm aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.