Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Imelda Bachtiar

Alumnus Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Indonesia (UI) tahun 1995 dan Pascasarjana Kajian Gender UI tahun 2010. Menulis dan menyunting buku bertema seputar memoar dan pemikiran tokoh berkait sejarah Indonesia, kajian perempuan, Peristiwa 1965 dan kedirgantaraan. Karyanya: Kenangan tak Terucap. Saya, Ayah dan Tragedi 1965 (Penerbit Buku Kompas-PBK, 2013), Diaspora Indonesia, Bakti untuk Negeriku (PBK, 2015); Pak Harto, Saya dan Kontainer Medik Udara (PBK, 2017); Dari Capung sampai Hercules (PBK, 2017).

Dudung Abdurachman, Sang Loper Koran Menjadi Panglima Kostrad

Kompas.com - 26/05/2021, 11:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah pesan masuk ke telepon tangan saya. Semalam, 25 Mei 2021, pukul 18.40 WIB. Pesan itu dari adik terbungsu Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Erny Sugiarti (49 tahun).

“Alhamdulillah, Aa Dudung jadi Pangkostrad, Mbak...”

Pesan itu pendek, tetapi mengandung makna bahagia yang luar biasa. Pagi tadi, saya telepon Teh Erny, begitu saya biasa memanggilnya, yang jelas, tak bisa menahan haru dari kalimatnya.

Terbayang bagaimana Aa (kakak laki-laki dalam bahasa Sunda) Dudung, menambah lagi satu bintang di pundaknya dan akan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (KOSTRAD) ke-42 menggantikan Letjen TNI Eko Margiono. Sejalan dengan jabatan ini, tak lama lagi bintang di pundaknya pun akan bertambah. Letnan Jenderal.

“Bapak dan Ibu, pasti bahagia menyaksikan dari atas sana,” Erny berucap mengenang Bapak-Ibu mereka.

(Almarhum Bapak Achmad Nasuha, PNS-TNI yang orang Cirebon dan almarhumah Ibu Nasiyati, ibu rumah tangga, putri kelahiran Serang-Banten, yang menafkahi sendirian kedelapan putra-putri mereka setelah suaminya berpulang pada tahun 1981. Dudung Abdurachman adalah anak ke-6 dari delapan bersaudara, sedangkan Erny Sugiarti adalah si paling bungsu).

Tulisan ini adalah secuplik bagian dalam buku biografinya, “Letjen TNI Dudung Abdurachman, Loper Koran Jadi Jenderal, Seni Kepemimpinan”, yang akan terbit oleh Penerbit Buku Kompas tidak lama lagi.

Kita bisa mengenal sedikit masa kecil Mayjen TNI Dudung Abdurachman dari kisah yang dituturkan adik bungsunya ini. Eneng¸demikian panggilan Dudung Abdurachman kepada Erny, sejak mereka kanak-kanak.

Masakan Ibu, Nasihat Ibu

Saat Mayjen Dudung bertugas sebagai Gubernur Akademi Militer, saya pernah bertanya, apa yang membuatnya begitu mudah dan lancar dalam karier militernya. Mayjen Dudung menjawab, doa ibu saya.

“Doa ibu, restu ibu, dukungan ibu, selalu bertanya pada ibu” adalah kata-kata yang sering diulangnya dalamberbagai kesempatan ketika ditanyakan pertanyaan yang sama.

Kutipan kata-katanya yang tepat menjadi motivasi, khususnya untuk kaum muda, adalah: “Bila punya cita-cita, luruslah pada cita-cita itu, selalu mohon restu Ibu dan selalu berdoa pada Yang Maha Pemberi.”

Doa ibunda, menurut Mayjen Dudung, tertuang dalam masakan. Semua masakan yang sampai hari ini jadi kegemaran utama Mayjen Dudung adalah selera kampung ibundanya, masakan Banten.

Ibunda Dudung dan Erny bersaudara, Hajah Nasiyati, lahir di Kota Serang Banten, 25 Oktober 1935; meninggal dunia di Bandung 13 Desember 2012. Putri Banten asli dengan kedua orang tuanya juga berasal dari Serang-Banten: pasangan Haji Abdul Halim dan Ibu Hajah Sama’iah. Kegemaran memasak ibunda Nasiyati inilah yang kemudian menjadi penopang nafkah sekeluarga dengan delapan putra-putri.

Sejak suaminya, Bapak Achmad Nasuha yang asli Cirebon, berpulang pada 13 April 1981, Ibu Nasiyati membesarkan delapan orang anaknya seorang diri. Jago masak, menjadi pintu rezekinya, karena ia sering memasak kue dan makanan untuk dijual sebagai nafkah keluarga. Juadah buatannya menjadi pengisi tetap kantin Kodam III Siliwangi. Salah satu juadah itu adalah kelepon legendaris yang membuat Mayjen Dudung bangkit semangatnya menjadi tentara.

Baca juga: Loper Koran Jadi Jenderal, Cerita Pemimpin Akademi Militer

 

Darimana Dudung Muda ingin Menjadi Tentara?

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.Darwis Triadi Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Tetapi betulkah peristiwa tampah kelepon yang disenggol seorang tamtama jaga hingga tumpah-ruah, menjadi satu-satunya sebab keinginan kuat Dudung Abdurachman remaja menjadi seorang tentara?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com