Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Vaksin Merah Putih Akan Digunakan dalam Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah

Kompas.com - 19/05/2021, 07:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Merah Putih akan digunakan dalam vaksinasi program pemerintah.

Saat ini, pengembangan vaksin tersebut masuk tahap uji praklinis.

"Vaksin Merah Putih tetap masuk ke dalam (vaksinasi) program pemerintah," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Vaksin Merah Putih Unair Siap Digunakan Tahun 2022

Saat ini, lanjut dia, vaksin buatan Universitas Airlangga (Unair) ini telah memasuki uji praklinis pada hewan besar.

Setelah uji praklinis pada hewan berhasil, maka akan dilanjutkan dengan tahap selanjutnya.

"Yakni penyuntikan kepada relawan," tutur Wiku.

Diberitakan, perkembangan vaksin Merah Putih semakin menuju tahap akhir. Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih menyebut pihaknya concern dalam penanganan Covid 19.

Salah satunya, mengoptimalkan perkembangan program pengadaan vaksin. Nasih mengatakan, Unair tak bisa berdiri sendiri dalam proses penelitian vaksin covid-19.

Baca juga: Rektor Unair: Vaksin Merah Putih Siap Digunakan Masyarakat di 2022

Ia mengatakan ada banyak pihak terlibat. Misalnya Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

"Dari program ini, artinya vaksin ini adalah bagian dan komitmen program jangka panjang Unair dalam penanganan covid-19 ini. Proses panjang, jalan berliku, dan beberapa kali berganti metode," ujar Nasih mengutip laman resmi unair.ac.id.

Nasih mengatakan, Unair tidak akan terlibat terlalu jauh dalam proses produksi masal vaksin.

Posisi Unair berada dalam proses penyiapan dan semua dilakukan dengan benar dan mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Perihal kapan waktu vaksin bisa digunakan, diprediksi sekitar 10 hingga 11 bulan lagi. Mengingat tahap praklinis bukanlah tahap yang sederhana dan sebentar," ungkap Nasih.

Baca juga: Satgas: Pengembangan Vaksin Merah Putih Tetap Berjalan meski Kemenristek Dilebur

Ia menekankan proses pengembangan vaksin ini masih panjang agar efektivitasnya bisa benar-benar maksimal.

"Mohon doanya, semua harap bersabar dan semoga vaksin merah putih bisa segera dimanfaatkan oleh semua kalangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com