Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Ada Penumpukan Penumpang KRL, Menhub: PT KCI Tidak Profesional

Kompas.com - 14/05/2021, 11:24 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut terjadi penumpukan penumpang di gerbong kereta rel listrik (KRL) yang dikelola PT Kereta Commuter Indonesia (KCI ).

Hal ini disampaikannya saat melakukan tinjauan ke Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (14/5/2021).

"Saya menilai PT KCI tidak profesional, sehingga terjadi penumpukan penumpang kereta api dan ini sangat tidak kita harapkan," kata Menhub Budi Karya seperti dilansir dari Antara, Jumat.

Menurut Menhub Budi, PT KCI tidak profesional dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat, khususnya dalam hal pengaturan jarak dan pemeriksaan antigen secara acak.

Baca juga: Libur Idul Fitri 12-15 Mei, KRL Jabodetabek Beroperasi Pukul 04.00-20.00 WIB

Ia menambahkan, ada lebih dari 70 penumpang di satu gerbong yang sama sehingga menimbulkan kerumunan dan berpotensi besar menyebarkan virus corona.

Ia memprediksi jumlah penumpang KRL pada akhir pekan besok akan meningkat menjadi 300.000 hingga 400.000 orang per hari.

Oleh karena itu, Menhub meminta penerapan protokol kesehatan harus segera dibenahi oleh PT KCI serta dijadikan pelajaran bagi pengelola moda transportasi lainnya.

"Saya perintahkan ke PT KCI agar kejadian serupa mulai besok Sabtu dan seterusnya tidak terulang lagi dan harus jalankan prokes ketat," kata Budi Karya.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Secretary PT KCI Anne Purba berjanji pihaknya akan melakukan perbaikan dalam mengatur penumpang agar menerapkan protokol kesehatan.

Anne mengakui pihaknya sempat kesulitan dalam menerapkan protokol kesehatan penumpang selama liburan ini.

"Kami akan berkoordinasi dengan PT KAI dengan meningkatkan pengaturan petugas untuk memperketat pengawasan sehingga jalankan prokes," kata Anne.

Baca juga: Ada Pembatasan Operasional, Volume Pengguna KRL Jabodetabek Turun

PT KAI Commuter sebelumnya membatasi jam operasional Kereta Rel Listrik (KRL) CommuterLine Jabodetabek selama masa pelarangan mudik pada 6 -17 Mei 2021.

"Yang pasti jam operasionalnya yang awalnya mulai dari pukul 04.00 WIB sampai 22.00 WIB, selama angkutan Lebaran ada pembatasan jam operasional menjadi 04.00 WIB sampai 20.00 WIB," kata Anne.

Anne mengatakan, periode libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah mulai 12-14 Mei 2021, pembatasan jam operasional tersebut tetap berlaku.

Jumlah perjalanan kereta juga dikurangi dari yang semula 984 KRL per hari menjadi 886 KRL per hari.

Rinciannnya, Bogor/Depok - Jakarta Kota PP 196 perjalanan, Bogor/Depok/ Nambo - Angke/Jatinegara PP 180 perjalan, Cikarang/Bekasi - Jakarta Kota PP 169 perjalanan.

Rute Rangkasbitung/ Parungpanjang/ Serpong- Tanah Abang 193 perjalanan, Tangerang-Duri PP 94 perjalanan, dan Tanjung Priok - Jakarta Kota PP 54 perjalanan.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya menekan mobilitas masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Baca berikutnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com