JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto menyebut, jumlah pekerja migran yang kembali ke Indonesia selama Maret-Mei 2021 diperkirakan hampir mencapai 50.000 orang.
Pada bulan Mei saja, lebih dari 25.000 pekerja kembali ke Tanah Air.
"Periode Maret, April, Mei itu diprediksi mencapai 49.682 orang. Di mana di bulan April kemarin 24.215 pekerja migran, dan di bulan Mei adalah 25.467," kata Airlangga dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atas kembalinya para pekerja migran, akan dilakukan penanganan khusus sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
Koordinasi dilakukan antara pemerintah daerah (pemda) dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, yang melibatkan Panglima Kodam (Pangdam) di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara.
Baca juga: Covid-19 di 5 Provinsi Meningkat Cukup Tajam, Sebagian karena Datangnya Pekerja Migran
Airlangga menyebut, masuknya pekerja migran ke Indonesia akan dikawal dengan proses ketat, misalnya tes RT-PCR secara berulang. Mereka yang dinyatakan positif virus corona akan dikarantina di tempat yang telah disediakan pemerintah.
"Dan hasil positif yang cukup tinggi ini diantisipasi di daerah yang memang masuk untuk PMI (pekerja migran Indonesia)," kata Airlangga.
Airlangga menyebut, pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan pemda provinsi Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, hingga Kalimantan Barat, terkait dengan kebutuhan tempat karantina bagi pekerja migran yang baru tiba.
"Dan antisipasi-antisipasi yang dilakukan, termasuk penambahan kapasitas di daerah Dumai misalnya, di mana Rumah Sakit Pertamina akan membantu untuk mengisi kesiapan tersebut," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyebutkan bahwa kembalinya puluhan ribu pekerja migran ini menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah.
Dilaporkan, terdapat 11 provinsi yang mengalami peningkatan kasus virus corona. Dari angka itu, 5 di antaranya mengalami kenaikan yang cukup tajam.
"Yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat. Dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran," kata Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.