JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi dampak mudik dan libur Idul Fitri 1442 Hijriah.
Salah satunya yakni kesiapan rumah sakit yang disebutnya cukup untuk mengatasi lonjakan kasus.
"Bapak/Ibu, Lebaran sudah dekat dan tugas kami adalah mempersiapkan (antisipasi) kondisi terburuk. Saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi, tapi toh kalau pun terjadi peningkatan penularan, kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya," ujar Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube BNPB, Senin (10/5/2021).
"Sejak Januari, yang penting diantisipasi adalah kesediaan tempat tidur RS supaya tidak terjadi seperti negara lain di mana kapasitasnya tidak siap. Juga kesiapan obat-obatan dan fasilitas lainnya seperti oksigen," lanjutnya.
Baca juga: 1,7 Kasus Covid-19 di Indonesia, Waspadai Lonjakan Kasus
Budi menyebutkan, total ada 390.000 tempat tidur yang ada di RS seluruh Indonesia.
Dari jumlah tersebut, yang dapat dipakai pasien Covid-19 adakah 70.000 tempat tidur.
Kemudian kapasitas ICU secara nasional tercatat sebesar 22.000 tempat tidur. Dari jumlah itu, saat ini sebanyak 7.500 tempat tidur di ICU diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
"Saya hanya ingin memberikan gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang kita miliki itu masih 3 kali lebih besar daripada kapasitas tempat tidur dan ICU yang kita dedikasikan untuk Covid-19," ungkap Budi.
"Sebagai informasi, yang ditempati sekarang untuk tempat tidur isolasi adalah 23.000 tempat tidur dari kapasitas 65.000- 70.000 tempat tidur. Jadi kita masih punya room sekitar 40.000 tempat tidur atau masih sekitar hampir 200 persen atau dua kali lipat dari keterisian pasien Covid-19 sekarang," jelasnya.
Baca juga: Kemenkes: Lonjakan Kasus Covid-19 Bisa Terjadi jika Masyarakat Tak Kurangi Mobilitas
Sementara itu untuk ICU, dari 7.500-an tempat tidur yang telah terisi sebanyak 2.500 tempat tidur.
Sehingga, ketersediaan tempat tidur di ICU dipastikan masih ada sekitar dua kali lipat dari kondisi sekarang.
Budi menuturkan, pemerintah tidak berharap ada lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa sehingga menyebabkan pasien yang masuk RS akan naik dua kali lipat.
"Jadi dari status yang ada sekarang yang ada masuk di RS kita masih punya room dua kali lipat di atasnya. Kalau toh pun naik nanti kasus konfirmasinya dan kalau itu tembus kita masih punya kapasitas rumah sakit yang kita bisa konversi menjadi tempat Covid-19 itu 3 kali di atasnya. Jadi mudah-mudahan room-nya kita masih ada," tambah Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.