JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mengatakan, pemerintah perlu menggunakan pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan konflik di Papua. Sebab, permasalahan di Papua begitu kompleks.
"Penyelesaian konflik di Papua diperlukan pendekatan secara kolaboratif dan holistik. Persoalan Papua yang complicated dan multidimensi ini perlu dipahami dalam spektrum yang lebih luas," kata Karyono dalam diskusi bertajuk Memahami Papua Serta Upaya Penyelesaian Secara Kolaboratif dan Holistik, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Komnas HAM: Dialog Damai sebagai Strategi Mengakhiri Siklus Kekerasan di Papua
Karyono mengatakan, persoalan di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan solusi tunggal.
Berdasarkan data penyelesaian konflik wilayah, kata Karyono, persoalan di Papua tergolong sulit diselesaikan dan memakan waktu yang sangat lama.
Menurut Karyono, pendekatan kolaboratif dalam menyelesaikan konflik mensyaratkan kerja sama, interaksi dan kesepakatan bersama.
Baca juga: 3 Catatan Krusial Komnas HAM Terkait Situasi Terkini Papua
Ia berpendapat, model pendekatan seperti itu memungkinkan untuk menjadi jalan keluar atas konflik di Papua.
"Nah, inilah yang perlu dikaji lebih dalam. Ini memacu kita untuk kembali mengidentifikasi persoalan yang menjadi penyebab konflik. Identifikasi akar persoalan tersebut membutuhkan penyelesaian secara kolaboratif, komprehensif dan holistik," ucapnya.
Beberapa waktu belakangan ini, eskalasi kekerasan terjadi di Papua. Aparat TNI-Polri terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Korban pun berjatuhan mulai dari aparat keamanan, hingga warga sipil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.