Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pengembangan Wisata Halal Terhambat Rendahnya Literasi Masyarakat

Kompas.com - 06/05/2021, 13:31 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pengembangan wisata halal yang ada di Tanah Air masih terhambat rendahnya literasi masyarakat soal ekonomi dan keuangan syariah.

Padahal, wisata halal merupakan salah satu komoditas penting dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

"Pengembangan wisata halal memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan. Tetapi pengembangan wisata halal di Indonesia saat ini masih terhambat rendahnya literasi masyarakat," kata Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Kamis (6/5/2021).

Ma'ruf mengatakan, akibat kurangnya literasi itu menimbulkan mispersepsi bahwa wisata halal berarti lokasi wisata yang disyariahkan.

Hal tersebut pun membuat beberapa daerah keberatan mengaplikasikan konsep wisata halal tersebut.

Padahal, kata dia, konsep wisata halal yang dimaksud adalah penyediaan layanan-layanan syariah di setiap destinasi wisata.

Baca juga: Tantangan Menghidupkan Kembali Wisata Halal di Indonesia

"Kita ingin tempat-tempat wisata itu ada layanan syariah, layanan halal, restoran halal, ada tempat shalat," kata dia.

Ia pun mencontohkan konsep wisata halal di negara-negara lain seperti di Beijing, China dan Pulau Nami di Korea Selatan.

Ia mengatakan, ketika dirinya datang ke kedua tempat itu, terdapat restoran halal dan juga tempat shalat yang memudahkan bagi para wisatawan muslim dari negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Inilah konsep wisata halal yang sebenarnya sangat menguntungkan tempat wisata itu sendiri," kata dia.

Dengan demikian, kata Ma'ruf, penyediaan layanan syariah merupakan konsep yang dipakai untuk mewujudkan wisata halal dan bukan mensyariahkan wisatanya.

Baca juga: Bagaimana Konsep Wisata Halal di Indonesia?

Hanya saja, rendahnya literasi masyarakat dalam memahami ekonomi syariah masih menjadi tantangan tersendiri dalam upaya mengembangkan wisata halal.

"Maka pemerintah terus berusaha meningkatkan literasi masyarakat mengenai ekonomi syariah termasuk pentingnya mengembangkan wisata halal," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com