Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gebrak: Buruh Terima Ancaman Jauh Sebelum Pelaksanaan Aksi May Day

Kompas.com - 02/05/2021, 15:52 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Nining Elitos menyebut peserta aksi sudah menerima ancaman dari pihak luar jauh sebelum peringatan May Day 2021 di Jakarta, Sabtu (1/5/2021).

"Ancaman yang dihadapi kemarin jauh sebelum pelaksanaan kita sudah mengalami itu," ujar Nining dalam konferensi pers, Minggu (2/5/2021).

Adapun bentuk ancaman yang dialami buruh adalah adanya pemberitahuan dan surat pernyataan dari aparat keamanan.

Baca juga: May Day 2021 dan Keresahan Para Buruh: dari Upah hingga Outsourcing

Bahkan, perusahaan tempat menampung buruh atau peserta aksi bekerja diancam dijerat hukum karena melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Sedangkan, ketika memasuki hari H, massa buruh yang berasal dari Bekasi, Tangerang, dan Bogor justru kesulitan untuk berangkat ke Jakarta sebagai titik sentral perayaaan May Day 2021.

Nining menjelaskan, di masing-masing titik pemberangkatan, setiap peserta aksi diwajibkan untuk menjalani rapid test dan swab test. Jika tidak, petugas melarang mereka berangkat ke Jakarta.

Sayangnya, kendati sudah mengikuti perintah aparat keamanan, nyatanya buruh tetap kesulitan bergabung dengan rekan-rekan mereka yang sudah berkumpul di Jakarta.

"Dalam aksi kita, masing-masing massa tidak hanya kaum buruh, mahasiswa, pelajar, pemuda, mulai dari tempat keberangkatan sudah mengalami tekanan penghadangan luar biasa," ucap dia.

Baca juga: Hari Buruh, KSPSI dan KSPI Sampaikan Hal Ini Ketika Bertemu Moeldoko

Nining menyesalkan cara aparat keamanan mengawal jalannya perayaan May Day 2021.

Menurut dia, cara aparat keamanan mengawal peringatan May Day 2021 semakin meneguhkan semakin meredupnya demokrasi Indonesia.

"Kita ini hidup katanya dalam ruang demokrasi, sejatinya kita tidak punya kebebasan. Kekuasaan sampai bawah, mereka haus dengan kritik, tapi kita tidak boleh mengkritik. Itu realita yang kami hadapi," ucap dia.

Diketahui, puluhan mahasiswa yang turut merayakan May Day 2021 diamankan aparat kepolisian di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Polisi Amankan Puluhan Mahasiswa yang Hendak Ikut Aksi Buruh

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hengki Hariyadi beralasan para mahasiswa diamankan karena melanggar protokol kesehatan.

Para mahasiswa ini diamankan dengan cara diborgol tali plastik dan digelandang menuju mobil aparat. Tak sedikit di antara saling berusaha membopong sembari meminta tolong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com