Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI soal Situasi Mencekam di India, "Lockdown", hingga Krisis Oksigen

Kompas.com - 30/04/2021, 09:16 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - India tengah menghadapi gelombang kedua kasus Covid-19 terbesar.

Dalam kurun waktu 24 jam, kasus Covid-19 di India bisa mencapai lebih dari 300.000 kasus.

Mohd Agoes Aufiya, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi mahasiswa S3 Jawaharlal Nehru University, New Delhi menceritakan kondisi mencekam di New Delhi, ibu kota India yang menjadi zona merah Covid-19.

Baca juga: Protokoler Bantu WN India Lolos Karantina, Bandara Soekarno-Hatta: Bukan Karyawan AP II

Agoes mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus di New Delhi adalah mutasi kedua virus corona atau B.1.617 yang dianggap lebih cepat menular.

"Ya tentu saja ini begitu mencekam, salah satu faktor yang menjadi poin penting mengapa kasus ini meningkat drastis adalah terkait double mutan atau mutasi kedua, yang bagi para ahli di India disebut dengan B.1.617 ini lebih cepat menyebar," kata Agoes dalam program Rosi di Kompas TV, Kamis (29/4/2021).


Tak hanya itu, Agoes mengatakan, faktor lain yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di India yakni masyarakat terlalu euforia karena cakupan vaksinasi di negara tersebut sudah mencapai 51 persen.

Mayoritas masyarakat mulai melonggarkan penerapan protokol kesehatan seperti menggelar acara pernikahan, ritual Kumbh Mela di sungai Gangga, dan kampanye politik.

"Ada ratusan jutaan orang mandi di sungai Gangga, dan saya pikir ada rasa merasa menang ketika gelombang satu sudah selesai," ujar dia.

Baca juga: Update Covid-19: AS Minta Warganya Segera Keluar dari India

Menurut Agoes, akibat dari kelalaian masyarakat tersebut, penularan Covid-19 semakin cepat dan berdampak pada penuhnya kapasitas rumah sakit dan krisis oksigen.

Hingga saat ini, kata Agoes, Pemerintah Kota New Delhi menerapkan lockdown hingga 3 Mei karena kota tersebut dianggap sebagai episentrum.

"Kita semua di New Delhi sekarang lockdown sampai 3 Mei dan memang kita sekarang adalah episentrum," ucap dia. 

Agoes mengaku hanya berani keluar rumah apabila ingin membeli kebutuhan mendesak dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Bantuan AS ke India Tiba, Memasok Kebutuhan Tes Covid-19 dan Masker

Ia juga mengatakan, WNI di India belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Namun, Pemerintah India sudah merencanakan pelayanan vaksinasi secara gratis dalam waktu dekat.

"Saya belum divaksin, kita akan mulai vaksin kurang lebih 2 hari lagi dan pemerintah New Delhi sudah menyatakan akan gratis," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com