Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Tak Lagi Gunakan Vaksin AstraZeneca, Bagaimana Indonesia?

Kompas.com - 29/04/2021, 16:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Malaysia memutuskan untuk tidak menggunakan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.

Alasannya, pemerintah negara itu menitikberatkan pada kekhawatiran masyarakat dan risiko vaksin asal Inggris tersebut.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah belum memiliki rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi covid-19.

Baca juga: 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

"Saat ini Indonesia belum memiliki rencana untuk memberhentikan vaksinasi ini (AstraZeneca), demi mencapai kekebalan komunitas sesegera mungkin," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (29/4/2021).

Wiku juga mengatakan, hingga saat ini, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca masih dalam kategori ringan.

"Kemunculan efek negatif dari AstraZeneca mengingat kemunculan kasus serupa tidak signifikan terjadi dan mampu ditangani dengan pelayanan kesehatan lanjutan," ujarnya.

Dikutip Kontan.co.id, Malaysia tidak lagi menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional.

Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan, meskipun para ahli menemukan manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar dari risiko penggumpalan darah, Pemerintah Malaysia juga memperhatikan kecemasan publik dan keraguan atas vaksin itu.

"Dalam hal ini, Dr Adham (Menkes Malaysia) dan saya telah membahas secara mendalam tentang penggunaan vaksin AstraZeneca. Kami tidak ingin menyia-nyiakan vaksin yang efektif dan aman ini," katanya, seperti dikuti Channel News Asia. 

"Tetapi, pada saat yang sama, kami memahami bahwa pada periode ini mungkin ilmu pengetahuan dan fakta tidak dapat mengatasi ketakutan masyarakat dan berita bohong yang sudah menjadi viral,” ujar dia.

“Setelah berdiskusi, kami menyepakati langkah proaktif yang memungkinkan kami tetap menggunakan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu, sekaligus mengatasi rasa takut dan khawatir masyarakat terhadap vaksin AstraZeneca yang notabene tidak berbasis sains,” ungkap Khairy.

Baca juga: Bio Farma: Distribusi 3,8 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tunggu Instruksi Kemenkes

Dia menyebutkan, pusat vaksinasi khusus yang mendistribusikan vaksin AstraZeneca akan dibuka, dan vaksin tersebut tidak akan digunakan di pusat vaksinasi utama.

“(Vaksin) ini akan kami buka untuk publik yang secara sukarela, setelah melihat semua fakta yang ada terkait AstraZeneca, untuk tampil dan mendaftar di Puskesmas khusus untuk penyuntikan vaksin,” katanya.

Pemerintah Malaysia akan mengalihkan 268.600 dosis awal vaksin AstraZeneca ke Selangor dan Kuala Lumpur. Khairy telah berbicara dengan menteri utama Selangor untuk membuka pusat vaksinasi khusus untuk mendistribusikan vaksin AstraZeneca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com