Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KRI Nanggala-402 Tenggelam, Pengamat Militer Dukung Prabowo Dobrak Kesulitan Pengadaan Alutsista

Kompas.com - 27/04/2021, 08:37 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pasca-tragedi KRI Nanggala-402, pengamat militer Curie Maharani berharap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dapat menunjukkan pencapaian lebih dari pendahulunya.

“Kami harap beliau bisa mendobrak kesulitan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) yang dialami pendahulunya,” kata Curie Maharani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/4/2021)

Ia mengatakan itu saat menghadiri acara diskusi virtual dengan tema "Meninjau Diplomasi Pertahanan” yang diadakan oleh Kajian Strategis Hubungan Internasional (KSHI), Sabtu (24/4/2021).

Dalam kesempatan itu, Curie turut mengapresiasi kepemimpinan Prabowo dalam menertibkan kerja sama pertahanan satu pintu lewat Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Menurutnya, Menteri Pertahanan ke-26 ini telah berhasil menertibkan komunikasi dan proses kerja sama di bawah keamanan Kemhan.

Baca juga: Menhan Prabowo Bentuk Detasemen Kawal Khusus untuk Tamu Militer Kemenhan

“Untuk itu, guna memperlancar hubungan Indonesia dengan industri luar diperlukan adanya intervensi pemerintah. Perkenalan ini bisa buka potensi kerja sama yang lebih luas lagi,” imbuh Curie.

Adapun ia memberikan catatan agar Prabowo menindaklanjuti diplomasi pertahanan yang telah dilakukan selama ini.

Prabowo sendiri telah mengupayakan kerja sama militer dan pertahanan dengan sejumlah negara, termasuk terkait pengadaan dan modernisasi alutsista.

Bahkan, pemerintah sudah meningkatkan anggaran Kemhan dalam bentuk Pinjaman Luar Negeri (PLN) dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN).

Baca juga: Kalau Kurang, Dana Rekonstruksi Sulteng dan NTB Bisa dari Pinjaman Luar Negeri

Adapun pemerintah telah mendorong pembelian alutsista asing berteknologi tinggi. Alutsista ini memang belum mampu diproduksi oleh industri di dalam negeri, namun pemerintah berharap adanya kerja sama dengan pihak asing.

Tujuan pengadaan alutsista tersebut adalah meningkatkan kemampuan TNI dengan tidak mengenyampingkan peningkatan kesejahteraan nasional.

Lebih jauh lagi, pemerintah ke depannya menginginkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Hal ini sudah ditekankan Prabowo ketika sejak awal menjabat sebagai Menhan.

Tidak hanya itu, Prabowo pada beberapa kesempatan juga selalu menekankan bahwa proses pemeliharaan dan perawatan alutsista perlu diperhatikan selain modernisasi. Teranyar adalah pada saat rapat pimpinan (Rapim) TNI Angkatan Udara (AU) 2021.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Pertama Kalinya Pesawat Hercules C-130 Jadi Bagian dari Alutsista TNI AU

Saat itu, Prabowo mengingatkan para prajurit untuk memastikan terjaganya kesiapan operasional matra udara.

Kesiapan itu dapat dilakukan melalui pembinaan kemampuan personel, pemeliharaan dan perawatan alutsista agar terus berada pada level tertinggi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com