Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Wapres, Sudah Banyak Milenial Sadar Ekonomi dan Keuangan Syariah

Kompas.com - 26/04/2021, 17:55 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini sudah banyak generasi milenial yang sadar soal ekonomi dan keuangan syariah.

Hal tersebut, kata dia, ditandai dengan munculnya istilah Generasi Sy (Gen Sy) yang melihat pentingnya keseimbangan hidup antara duniawi dan rohani.

Dengan demikian, kata dia, menarik pasar milenial untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus disesuaikan dengan selera generasi tersebut.

"Sekarang justru milenial yang sadar syariah itu begitu besar jumlahnya, sampai timbul istilah Generasi Sy. Itu milenial, dan Gen Sy itu sekarang besar sekali," kata Ma'ruf dikutip dari siaran pers, Senin (26/4/2021).

Baca juga: Rizieq Shihab: Ponpes Markaz Syariah Megamendung Lockdown Selama Pandemi

"Oleh karena itu, layanan ekonomi dan keuangan syariah ini harus juga menyajikan layanan yang sesuai dengan generasi milenial," lanjut dia.

Menurut Ma'ruf, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak bisa dilepaskan dari dunia digitalisasi yang telah menghadirkan financial technology (fintech) dan pasar elektronik (e-commerce), serta produk-produk yang market friendly (ramah pasar) di kalangan generasi muda.

Penggunaan teknologi digital di dalamnya tidak lain untuk menarik minat para generasi milenial tersebut di pasar ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Maruf Amin Ingin Kolaborasi Antar Lembaga Majukan Ekonomi Syariah

"Ekonomi syariah ini sekalipun mulanya disediakan untuk mereka yang ingin melaksanakan transaksi ekonomi sesuai tuntutan agamanya dan lebih pada pendekatan emosional, kini kami ingin menyajikan produk halal, layanan ekonomi dan keuangan syariah lebih pada alasan rasional," tutur Ma'ruf.

Dengan demikian, kata dia, orang akan memilih barang atau layanan ekonomi dan keuangan syariah karena bagus dan sesuai hati nurani.

Misalnya, layanan syariah merupakan transaksi yang berdasarkan pada keadilan sehingga lebih nyaman digunakan.

Begitu pun dalam layanan keuangan syariah, kata dia, saat ini justru berkembang di negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim seperti Inggris, Singapura, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

"Bahkan bank syariah lebih dulu lahir di Inggris dan Singapura, dengan Inggris menjadi pusatnya. Artinya mereka menggunakan sistem ini sebagai sesuatu yang rasional," kata dia.

Baca juga: Wapres Sebut Provinsi Riau Berpeluang Kembangkan Industri Ekonomi dan Keuangan Syariah

Ma'ruf pun berharap, potensi besar generasi milenial saat ini terhadap ekonomi dan keuangan syariah itu pun harus dimanfaatkan.

Termasuk pendekatan rasionalitas yang harus digunakan guna menarik minat generasi milenial khususnya Gen Sy terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

"Kami ingin lebih kepada pendekatan-pendekatan yang sesuai selera Generasi Sy ini yang sekarang tumbuh dengan pesat dan besar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com