JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Minggu, (25/4/2021) itu mungkin akan menjadi salah satu momen terberat Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Sebagai pemimpin pasukan bersenjata di Tanah Air, Hadi mesti mengumumkan gugurnya 53 prajurit terbaiknya bersama dengan kapal selam KRI Nanggala-402.
Setelah lebih dari 72 jam lebih pencarian, dan serangkaian upaya penyelamatan yang diupayakan pemerintah, pada pukul 17.15 WIB hari Minggu itu, bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono dan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Hadi mengumumkan progres terbaru pencarian kapal selam buatan Jerman tersebut.
Hadi terlihat emosional dan menahan tangis saat memberikan penjelasan hasil temuan pencarian tersebut.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Tenggelam, Panglima TNI: Seluruh Prajurit Terbaik Hiu Kencana Telah Gugur
Panglima TNI tampak mengambil jeda, menarik nafas panjang, serta menundukkan kepala ketika mengumumkan bahwa KRI Nanggala tenggelam dan seluruh awak kapalnya dinyatakan telah gugur.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan, bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ucap Hadi Tjahjanto.
Suara Hadi juga terdengar bergetar ketika ia menyatakan bahwa 53 awak kapal dinyatakan meninggal.
"Oleh karena itu dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang onboard KRI Nanggala 402 telah gugur," tutur Hadi.
"Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali," sambungnya.
Baca juga: Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Panglima: Semoga Kami Dapat Meneruskan Pengabdian Prajurit Terbaik TNI
Ia berharap para keluarga diberikan keikhlasan, kesabaran dan ketabahan.
"Atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI, selaku Panglima TNI saya sampaikan rasa dukacita sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur. Semoga Tuhan yang maha besar memberikan keikhlasan, kesabaran dan ketabahan," ucapnya.
Baca juga: Panglima TNI Tertunduk Sebelum Sebut Semua Awak KRI Nanggala-402 Telah Gugur