JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia berduka atas tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.
Nanggala kini berada dalam eternal patrol atau dalam patroli abadi. Istilah ini menggambarkan kondisi suatu kapal yang tidak kembali lagi.
Sebuah patroli dimulai ketika kapal selam meninggalkan pelabuhan dan berakhir saat kapal berhasil kembali.
Namun, saat kapal selam tenggelam dan tidak berhasil pulang, patroli itu menjadi abadi.
Berdasarkan keterangan Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto, dari bukti-bukti otentik yang diperoleh pihaknya, dapat dinyatakan bahwa semua awak kapal KRI Nanggala-402 telah gugur.
Baca juga: Arti Mendalam On Eternal Patrol dari Tenggelamnya KRI Nanggala-402
Bukti-bukti otentik tersebut diperoleh dari citra yang telah dikonfirmasi sebagai bagian KRI Nanggala 402, meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal NK-11.
"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel onboard KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Hadi sedikit tercekat dalam konferensi pers, Minggu (25/4/2021).
"Semoga kami dapat meneruskan perjuangan paripurna saudara-saudara sebagai prajurit tentara terbaik Indonesia," ucap dia.
Baca juga: Duka Mendalam, Doa, dan Shalat Gaib untuk Awak KRI Nanggala-402 yang Gugur
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudho Margono mengatakan, kapal KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam terbelah menjadi tiga bagian.
Lokasi tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402 ditemukan dari hasil pancaran alat multibeam echosounder yang dipasang pada kapal KRI Rigel.
Namun, peralatan ROV milik KRI Rigel hanya mampu menjangkau hingga kedalaman 800 meter, sehingga kapal MV Swift Rescue dari Singapura melanjutkan pencarian menggunakan kontak visual hingga akhirnya lokasi kapal KRI Nanggala-402 berhasil ditemukan.
"Mendapatkan kontak visual pada posisi 074856, 07 derajat, 48 menit, 56 detik Selatan dan 114 derajat, 51 menit, 20 detik Timur, yaitu yang tepatnya dari datum satu tadi tempat tenggelamnya dari KRI nanggala berjarak kurang lebih 1.500 di selatan," ujar Yudo.
Baca juga: Fakta Terbaru soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Semua Awak Gugur dan Kapal Terbelah Jadi 3 Bagian
Yudo mengatakan, dari hasil kontak visual MV Swift Rescue, kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi tiga bagian, di antaranya pada bagian belakang kapal yang tidak berbadan tekan, buritan badan kapal, dan bagian haluan yang terlepas.
Ia mengatakan, ada bagian kapal yang masih utuh, tetapi terdapat bagian yang retak kecil.
"Bagian terbuka ini (Yudo menayangkan gambar) berserakan tidak terlalu jelas karena bawah laut tidak terang tadi pagi ini, bagian-bagian dari dalamnya kapal dan ini bagian terbuka dan lepas," ucap dia.