Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Ajak Umat Islam Gelar Shalat Gaib bagi Awak KRI Nanggala

Kompas.com - 25/04/2021, 16:52 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam untuk menggelar shalat gaib bagi para awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan subsunk atau tenggelam.

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya meminta agar seluruh umat turut mengirimkan doa bagi para awak kapal tersebut.

"Mari melaksanakan shalat gaib agar semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," ujar Anwar dikutip dari Antara, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Jokowi: Pencarian dan Penyelamatan Awak KRI Nanggala-402 Masih Akan Dilakukan

Menurut Anwar, peristiwa tenggelamnya kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) tersebut tidak hanya menjadi kabar duka bagi keluarga para awak kapal, tetapi juga duka seluruh masyarakat Indonesia.

Anwar juga mengajak seluruh umat untuk tetap berharap agar KRI Nanggala-402 dapat ditemukan meski statusnya sudah dinyatakan tenggelam.

Selain itu, Anwar juga meyakini apabila para awak KRI Nanggala-402 dinyatakan gugur, maka mereka telah meninggal dengan terhormat.

Diketahui, kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman Barat pada 1981 tersebut hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, TNI Siapkan Robot Penyelamat untuk Evakuasi

Menurut Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono, kontak terakhir kapal selam tersebut tercatat pada Rabu (21/4/2021) pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.

Bahkan hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.

Kemudian pada pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam hingga tak terlihat di permukaan air laut.

Sayangnya sejak saat itu, kapal yang membawa 53 awak itu tidak memberikan respons meski terus dimonitor.

Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu (21/4/2021) pukul 05.15 WIB.

Baca juga: Jokowi: Kita Panjatkan Doa untuk 53 Awak KRI Nanggala

Pada Sabtu (24/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan status KRI Nanggala-402 menjadi subsunk dari semula submiss (hilang).

Hal tersebut dinyatakan setelah tim pencari menemukan beberapa barang yang berasal dari kapal tersebut.

Antara lain pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan pelumas periskop kapal selam. TNI AL juga menemukan alat shalat yang diduga milik awak kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com