JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah terus mengupayakan pencarian kapal selam Indonesia KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang di perairan utara Bali.
Kapal yang sudah menjadi alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia sejak tahun 1981 itu hilang kontak saat melaksanakan penggenangan peluncuran torpedo pada pukul 04.00 WIB, Rabu (21/4/2021) pagi.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut, upaya pencarian pemerintah telah dilakukan secara intensif.
Baca juga: Prabowo: Hilangnya KRI Nanggala-402 Bukti Pertahanan Negara Sangat Rumit
Dalam konferensi pers di Bali, Kamis (24/2/2021) sore, Prabowo yakin upaya pencarian KRI Nanggala segera membuahkan hasil.
“Saya yakin seluruh bangsa pikirannya agar anak-anak kita bisa kita selamatkan secepat mungkin,” ucap Prabowo.
KRI Nanggala berisi 53 awak yang terdiri dari 49 ABK, 1 komandan satuan atas nama Letkol Laut (P) Heri Octavian, dan 3 personel arsenal.
Hingga kini, sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan KRI Nanggala beserta awak di dalamnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, saat ini seluruh personel TNI Angkatan Laut (AL) dilibatkan dalam proses pencarian.
Bantuan juga datang dari instansi lain seperti Polri, KNKT, dan Basarnas.
TNI AL diketahui mengerahkan tiga kapal dalam pencarian itu yakni KRI Raden Eddy martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365, KRI REM-331.
Baca juga: KSAL: KRI Nanggala-402 Belum Dinyatakan Hilang
Pencarian juga dilakukan dengan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Renggat dari Satuan Ranjau.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, Polri mengirimkan sejumlah kapalnya yang berada di NTT, Bali, dan Jawa Timur untuk membantu TNI AL melakukan pencarian.
Berdasarkan keterangan Sigit, Polri juga mengirimkan sejumlah alat robotik yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian hingga kedalaman 300 meter dibawah permukaan laut.
Bantuan juga datang dari negara tetangga yakni Australia, Singapura, dan Malaysia.
Terkait bantuan yang dihadirkan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad mengatakan, Angkatan Laut Singapura (RSN) telah mengirimkan satu buah kapal penyelamat bernama MV Swift Rescue sejak rabu.
Baca juga: KSAL: Belum Ada Bukti Autentik KRI Nanggala-402 Tenggelam