JAKARTA, KOMPAS.com - Ada hal menarik dalam perayaan Hari Kartini 2021 yang diselenggarakan PDI-P pada Rabu (21/4/2021).
Pada acara tersebut, berbagai narasumber dihadirkan dalam acara peringatan Hari Kartini bertajuk "Perspektif Generasi Milenial Tentang Kartini" di antaranya Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P Agustina Hermanto atau Tina Toon, Komedian Kiky Saputri, dan penulis buku Berto Tukan.
Salah satu narasumber yaitu Kiky Saputri memiliki jawaban sendiri ketika ditanya soal makna Hari Kartini.
Baca juga: Hari Kartini, Tina Toon Cerita Pengalaman Terjun ke Politik hingga Megawati yang Menginspirasinya
Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh Kartini tidak lepas karena dirinya memiliki mimpi-mimpi.
"Kalau kita bicara soal ibu Raden Ajeng Kartini, semua berawal dari mimpi. Karena kalau kata lagu 'Laskar Pelangi', 'mimpi adalah kunci'. Berdirinya Kiky Saputri sebagai seorang stand-up comedian, itu juga berawal dari mimpi," kata Kiky dalam talkshow yang dipantau secara daring, Rabu (21/4/2021).
Usai menyampaikan hal itu, Kiky pun bercerita soal latar belakang pendidikannya yang seorang guru.
Padahal, menjadi seorang guru bukanlah keinginannya. Kiky mengatakan, ia justru menginginkan untuk kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik karena ketertarikan akan dunia politik.
"Dulu zaman Kiky SMA, Kiky pengin banget kuliah ambil sosial politik. Pengin banget masuk ke dunia politik. Beneran, ini cerita real," ujarnya.
Baca juga: Puan Maharani Ajak Generasi Muda Bangun Cerita Baru dari Kisah Hidup Kartini
Namun, keinginannya tersebut lantas sempat berbelok karena ibu Kiky menginginkan anaknya menjadi guru.
Menurut Kiky, orangtuanya berharap dirinya sebagai perempuan untuk tidak terjun ke dunia politik.
"Mending jadi guru, berangkat pagi, pulang 3 sore. Terus ngurus anak suami, anak murid libur, kita ikutan libur. Kiky jalanin perintah orangtua, makanya Kiky ambil kuliah keguruan," cerita dia.
Namun, Kiky mengaku tak pernah menghilangkan mimpi untuk berkiprah dalam dunia politik.
Saat menjalani profesi sebagai guru, perempuan berusia 25 tahun ini kemudian mencoba peruntungan menjadi komika atau stand up comedian.