Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 India, Menkes Budi: Patuhi Protokol PPKM dan 3M

Kompas.com - 19/04/2021, 17:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan pedoman pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Hal tersebut diungkapkannya menanggapi perkembangan pandemi Covid-19 di India baru-baru ini.

"Pasti rekan-rekan sudah menerima banyak informasi mengenai apa yang terjadi di India. Di mana kenaikan jumlah kasusnya melonjak dengan sangat tinggi," ujar Budi dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dengan sejumlah menteri terkait di Istana Negara, Senin (19/4/2021).

Baca juga: UPDATE 19 April: 6.029.941 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua, 10.933.676 Dosis Pertama

Padahal sebelumnya, pelaksanaan vaksinasi di India sudah terbilang sukses. Selain itu kasus Covid-19 di negara itu sempat menurun drastis.

"Penyebabnya ada dua. Pertama, mutasi baru (virus Corona). Yang ini sudah masuk juga di Indonesia, walaupun kita masih sangat sedikit indisennya," ungkap Budi.

"Kedua yang paling penting adalah,karena mereka vaksinasinya sudah tinggi, jumlah konfirmasi kasus menurun. Mereka lupa, mereka kurang waspada, " lanjut Budi.

Dia pun menyebut, India mengendorkan penerapan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker (3M).

Budi lantas membandingkan dengan kondisi pandemi di Indonesia.

Menurut Budi, berkat PPKM mikro dan vaksinasi saat ini kasus Covid-19 di Tanah Air bisa menurun.

Baca juga: UPDATE 19 April: Kasus Suspek Covid-19 Capai 63.736

Oleh karena itu, dia berharap kondisi yang positif di Indonesia ini dijaga.

"Kita sudah bisa menurunkan laju penularan kasus konfirmasi positif, bisa menurunkan keterisian RS. Maka tolong jaga diri kita," tegas Budi.

"Kita tetap waspada, tetap hati-hati dan disiplin menjalankan protokol 3M dan aturan PPKM mikro. Jika tetap disiplin, maka insya allah di Ramadhan dan Idul Fitrikali ini kita tidak perlu mengalami seperti yang terjadi di India," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak Pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak Pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com