JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 asal Rusia, Sputnik V, ditargetkan keluar pada akhir April 2021.
Penny mengatakan, vaksin Sputnik V ini didaftarkan ke BPOM oleh PT Pratama Nirmala.
"Didaftarkan PT Pratama Nirmala dan akan bermitra dengan PT Bio Farma. Estimasi EUA akhir April 2021," kata Penny dalam rapat kerja Komisi IX secara virtual, Kamis (8/4/2021).
Penny mengatakan, vaksin Sputnik V ini sudah berproses cukup lama di BPOM dan data yang diterima sudah 75 persen.
Baca juga: Bio Farma: Sinopharm, Sputnik V, dan CanSino Digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong
Saat ini, kata Penny, pihaknya masih menunggu data tambahan terkait efikasi, keamanan dan mutu vaksin Sputnik V.
"Dan sudah ada beberapa kali kami melakukan pembaahasan juga," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, ada tiga jenis vaksin covid-19 yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong yaitu Sinopharm dari China, Sputnik V dari Rusia dan CanSino dari China.
Adapun untuk vaksin Sputnik V ini, PT Bio Farma dan produsen vaksin tersebut sudah berkomitmen akan mengirimkan 20 juta dosis vaksin ke Indonesia.
"Setelah EUA dari Badan POM keluar, di akhir minggu ke-4 April, di awal Mei 2021 dimulai perbulannya 5 juta dosis sampai nanti ke bulan Juli, sehingga total yang akan mendapat suplai dari sputnik ini sebesar 20 juta dosis," ujar Honesti.
Baca juga: Putin Menolak Disuntik Vaksin Covid-19 Sputnik V, Ternyata Ini Alasannya...
Sementara itu, menurut Honesti, pihaknya juga tengah bernegosiasi dengan produsen Sinopharm, China, dan dijadwalkan vaksin tersebut dikirim ke Indonesia pada minggu keempat April sebanyak 500.000 dosis vaksin.
"Kemudian juga dari April sampai dengan Juli 2021 akan ada tambahan 7 juta dosis lagi, kemudian dari Q3 sampai Q4 akan ada 7,5 juta dosis," tuturnya.
Terakhir, jenis vaksin asal China, CanSino. Vaksin ini berbeda dari jenis vaksin lain karena hanya disuntikan satu dosis kepada sasaran vaksinasi.
Honesti mengatakan, produsen vaksin CanSino sudah berkomitmen untuk mengirimkan 3 juta dosis vaksin antara bulan Juli hingga September 2021.
"Kemudian akan ada 2 juta dosis lagi di Q4 2021 sehingga totalnya dari kan CanSino ini kita akan dapat sekitar 5 juta dosis," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.